GenPI.co - Seorang pejabat senior Turki pada hari Senin menuduh Pemerintah Israel mencoba menyembunyikan kejahatan perang dengan menargetkan Presiden Recep Tayyip Erdogan setelah ia tampaknya mengancam akan menyerang Israel.
Dilansir AP News, Fahrettin Altun, kepala komunikasi Erdogan, mengatakan di platform media sosial X bahwa mereka yang mengancam presiden "melakukannya atas risiko mereka sendiri".
Postingan tersebut mengkritik tindakan Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi kepada pejabat partai yang berkuasa pada Minggu malam, Erdogan mengomentari operasi militer Israel.
"Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin melakukan hal serupa kepada mereka," katanya.
"Tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa melakukan ini. Kita harus kuat agar bisa mengambil langkah-langkah ini."
Erdogan, yang sangat kritis terhadap serangan Israel di Gaza, tampaknya merujuk pada keterlibatan Turki dalam konflik Libya dan dukungannya terhadap Azerbaijan dalam memerangi separatis Armenia di Nagorno-Karabakh.
Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan Erdogan “mengikuti jejak Saddam Hussein dan mengancam akan menyerang Israel.”
Postingan tersebut menampilkan foto-foto Erdogan dan mantan pemimpin Irak yang dieksekusi karena kejahatan terhadap kemanusiaan pada tahun 2006, Katz menambahkan: “Biarkan dia mengingat apa yang terjadi di sana dan bagaimana itu berakhir.”
Turki, yang merupakan anggota NATO, menggambarkan dirinya sebagai pendukung kuat hak-hak Palestina dan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Hamas.
Erdogan menggambarkan Hamas, yang secara luas digambarkan sebagai organisasi teroris di Barat, sebagai gerakan perlawanan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News