GenPI.co - Gelombang panas yang menyelimuti Iran telah memaksa pihak berwenang untuk memangkas jam operasional di berbagai fasilitas pada hari Sabtu.
Dilansir AP News, semua lembaga pemerintah dan komersial diminta untuk tutup pada hari berikutnya karena rumah sakit menerima lebih dari 200 orang untuk perawatan akibat sengatan panas.
Suhu berkisar antara 37 derajat Celsius (98,6 derajat Fahrenheit) hingga 42 C (sekitar 107 F) di ibu kota, Teheran, menurut laporan cuaca.
Kantor berita milik pemerintah IRNA mengatakan bank, kantor, dan lembaga publik di seluruh negeri tutup pada hari Minggu untuk melindungi kesehatan masyarakat dan menghemat energi, karena suhu ekstrem dan hanya layanan darurat dan lembaga medis yang akan dikecualikan.
Babak Yektaparast, Juru bicara departemen darurat negara itu mengatakan kepada kantor berita semi-resmi Mehr, 225 orang harus mencari pertolongan medis karena sengatan panas, dan menambahkan bahwa beberapa harus dirawat di rumah sakit.
Mehr juga mengutip Sadegh Ziaian, seorang pejabat di Organisasi Meteorologi Nasional, yang mengatakan pada hari Sabtu bahwa suhu mencapai lebih dari 45 C (113 F) di 10 provinsi Iran.
Suhu tertinggi 49,7 C (sekitar 121 F) tercatat dalam 24 jam terakhir di Delgan, kota tenggara di provinsi Sistan dan Baluchistan yang berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan.
Ia menambahkan penurunan suhu diperkirakan terjadi pada hari Senin, dengan panas yang sedikit mereda, tetapi ia tetap memperingatkan bahwa "ini tidak berarti bahwa udara akan mendingin." (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News