Ukraina Berduka, Tim Penyelamat di Reruntuhan Rumah Sakit Anak Kena Rudal Rusia

10 Juli 2024 20:40

GenPI.co - Tim penyelamat mencari korban tewas dan terluka di antara puing-puing rumah sakit anak terbesar di Ukraina pada hari Selasa.

Dilansir AP News, terjadi ehari setelah pihak berwenang mengatakan rudal Rusia menghancurkan salah satu sayap fasilitas Kyiv selama serangan besar-besaran pada siang hari yang menewaskan sedikitnya 42 orang di seluruh negeri.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan di platform sosial X bahwa 64 orang dirawat di rumah sakit di ibu kota, selain 28 di Kryvyi Rih dan enam di Dnipro, kedua kota di Ukraina tengah.

BACA JUGA:  Xi Jinping Minta Negara-negara Besar Dunia Bantu Rusia dan Ukraina Berdialog Langsung

Itu adalah pengeboman terberat Rusia di Kyiv dalam hampir empat bulan dan salah satu yang paling mematikan dalam perang itu, menghantam tujuh dari 10 distrik di ibu kota, menurut pejabat Ukraina.

Serangan terhadap rumah sakit anak-anak Okhmatdyt, yang menghentikan operasi jantung terbuka dan memaksa pasien kanker muda untuk menjalani perawatan di luar ruangan, menuai kecaman internasional. 

BACA JUGA:  Zelenskyy Bahas Dukungan NATO untuk Ukraina dengan Perdana Menteri Polandia

Rumah sakit 10 lantai tersebut, fasilitas medis terbesar di Ukraina untuk anak-anak, merawat 627 pasien pada saat serangan terjadi, menurut menteri kesehatan negara itu.

"Bangunan tempat kami melakukan dialisis untuk anak-anak yang mengalami gagal ginjal atau keracunan akut hancur seluruhnya," kata direktur jenderal rumah sakit, Volodymyr Zhovnir, kepada wartawan, memperkirakan kerusakan keseluruhannya mencapai USD 2,5 juta.

BACA JUGA:  Perdana Menteri India Tiba di Rusia dalam Kunjungan Pertama Sejak Perang di Ukraina

Danielle Bell, kepala tim PBB yang melacak pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina, mengatakan sedikitnya dua orang tewas di rumah sakit dan sekitar 50 orang terluka, termasuk tujuh anak-anak.

Akan ada lebih banyak korban jika pasien tidak dibawa ke bunker saat sirene serangan udara pertama kali berbunyi, tambahnya.

Zhovnir mengatakan salah satu dari dua orang yang tewas di rumah sakit adalah seorang dokter wanita yang telah membawa anak-anak ke tempat penampungan sebelum kembali untuk memeriksa apakah ada yang tertinggal.

Dokter bedah anak Oleh Holubchenko mengatakan kepada The Associated Press bahwa ia sedang mengoperasi bayi dengan cacat wajah bawaan dan bahwa ia dan timnya memutuskan untuk terus melanjutkan operasi meskipun ada suara sirene.

"Kami tidak bisa berhenti di tengah jalan," katanya.

Gelombang kejut serangan rudal itu membuatnya terlontar ke seberang ruang operasi. Serpihan peluru menyebabkannya mengalami luka ringan dan menembus ventilator bayi tersebut.

Bayi itu, yang masih dengan luka terbuka, harus dipindahkan ke rumah sakit lain di Kyiv, tempat mereka menyelesaikan operasi.

Pihak berwenang tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dan air rumah sakit sementara administrator kota Kyiv mengumumkan hari Selasa sebagai hari berkabung resmi. Acara hiburan dilarang dan bendera diturunkan di ibu kota. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
ukraina   rudal   rusia   rumah sakit anak   perang  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co