Serangan Bom Israel di Kota Gaza Memaksa Fasilitas Medis Ditutup

10 Juli 2024 15:40

GenPI.co - Pengeboman besar-besaran Israel mengguncang Kota Gaza pada hari Selasa ketika ribuan warga Palestina yang melarikan diri mencari tempat berlindung dan fasilitas medis terpaksa ditutup dalam serangan terbaru di wilayah utara tersebut.

Dilansir AP News, serangan darat baru Israel di kota terbesar Gaza merupakan upaya terkini untuk memerangi militan Hamas yang berkumpul kembali di wilayah yang sebelumnya menurut militer sebagian besar telah dibersihkan.

Sebagian besar Kota Gaza dan daerah perkotaan di sekitarnya telah rata dengan tanah atau hanya menyisakan lanskap yang hancur setelah sembilan bulan pertempuran. 

BACA JUGA:  Serangan Israel yang Menghancurkan Gaza Dorong Hamas Melunak Soal Gencatan Senjata

Sebagian besar penduduk telah mengungsi pada awal perang, tetapi beberapa ratus ribu warga Palestina masih tinggal di utara.

"Pertempuran berlangsung sengit," kata Hakeem Abdel-Bar, yang melarikan diri dari distrik Tuffah di Kota Gaza ke rumah kerabatnya di bagian lain kota itu.

BACA JUGA:  Diserang Israel, Rafah Menjadi Kota Hantu yang Penuh Debu dan Reruntuhan

Ia mengatakan pesawat tempur dan pesawat nirawak Israel "menyerang apa pun yang bergerak" dan tank-tank telah bergerak ke distrik-distrik pusat. 

Belum ada kabar langsung mengenai korban.

BACA JUGA:  Demonstran Israel Blokir Jalan Raya, Serukan Gencatan Senjata

Keluarga yang kerabatnya terluka atau terjebak memanggil ambulans, tetapi petugas tanggap darurat tidak dapat menjangkau sebagian besar distrik yang terkena dampak karena operasi Israel, kata Nebal Farsakh, juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina.

“Itu zona berbahaya,” katanya.

Setelah Israel pada hari Senin menyerukan evakuasi dari bagian timur dan tengah Kota Gaza, staf di dua rumah sakit, Al-Ahli dan Rumah Sakit Asosiasi Sahabat Pasien, bergegas memindahkan pasien dan menutupnya, kata PBB.

Farsakh mengatakan ketiga titik medis yang dikelola oleh Bulan Sabit Merah di Kota Gaza telah ditutup.

Militer Israel pada hari Selasa mengatakan telah memberi tahu rumah sakit dan fasilitas medis lainnya di Kota Gaza bahwa mereka tidak perlu mengungsi.

Namun, rumah sakit di Gaza sering kali tutup dan memindahkan pasien jika ada tanda-tanda kemungkinan aksi militer Israel, karena takut akan serangan.

Dalam sembilan bulan terakhir, pasukan Israel telah menduduki sedikitnya delapan rumah sakit, yang menyebabkan kematian pasien dan pekerja medis serta kerusakan besar pada fasilitas dan peralatan.

Israel mengeklaim Hamas menggunakan rumah sakit untuk keperluan militer, meskipun hanya memberikan sedikit bukti. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co