Di Pertemuan Puncak NATO, Joe Biden Berupaya Tunjukkan Masih Layak Jabat Presiden

10 Juli 2024 14:40

GenPI.co - Bagi tuan rumah Presiden Joe Biden, pertemuan puncak NATO di Washington lebih banyak bertujuan untuk menunjukkan bahwa ia mampu memenuhi tuntutan berat jabatan presiden selama empat tahun ke depan.

Dilansir AP News, para kepala negara dari Eropa dan Amerika Utara tengah menghadapi prospek kembalinya skeptis NATO Donald Trump.

Biden berupaya menyelamatkan kampanye pemilihannya kembali, yang telah terpuruk menyusul penampilan buruknya dalam debat tanggal 27 Juni melawan Trump.

BACA JUGA:  PM Israel Benjamin Netanyahu Menyalahkan Joe Biden karena Menahan Senjata

Presiden mengatakan pekerjaannya di pertemuan puncak, di mana NATO merayakan ulang tahunnya yang ke-75, akan menjadi cara yang baik untuk menilai kemampuannya yang berkelanjutan dalam melaksanakan tugasnya.

Ia menunjuk pekerjaannya dalam menggalang anggota NATO dalam tanggapannya yang tegas terhadap invasi Rusia ke Ukraina sebagai contoh utama kepemimpinannya yang mantap dan salah satu alasan mengapa ia layak mendapatkan empat tahun lagi di Gedung Putih.

BACA JUGA:  TikTok Tuduh Pemerintahan Joe Biden Terlibat Hasutan Politik Selama Negosiasi

"Sekutu-sekutu kita mencari kepemimpinan AS," kata Biden dalam sebuah wawancara MSNBC hari Senin.

"Menurut Anda, siapa lagi yang dapat turun tangan dan melakukan ini? Saya memperluas NATO. Saya memperkuat NATO. Saya memastikan bahwa kita berada dalam posisi di mana kita memiliki koalisi negara-negara di seluruh dunia untuk menghadapi Tiongkok, Rusia, dan segala hal yang terjadi di dunia. Kita membuat kemajuan yang nyata."

BACA JUGA:  Joe Biden dan Volodymyr Zelenskyy Akan Menandatangani Perjanjian Keamanan Bilateral

Biden tengah gencar meyakinkan para pemilih, Demokrat, dan donatur bahwa ia masih mampu menjalankan tugasnya.

Ia telah mengutarakan pendapatnya di jalur kampanye, dalam surat yang menantang kepada anggota parlemen Demokrat, dan selama wawancara media yang bersahabat selama beberapa hari terakhir.

Namun, ia menghadapi skeptisisme dari beberapa sekutu lamanya.

Enam anggota DPR dari Partai Demokrat telah secara terbuka meminta Biden untuk mundur dari kampanyenya, anggota parlemen lainnya dalam percakapan pribadi telah mendesaknya untuk mundur, dan beberapa donor terkemuka telah menyuarakan kekhawatiran tentang kelayakannya dalam perlombaan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
joe biden   nato   presiden   donald trump   rusia  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co