Adik Kim Jong Un: Latihan Tembak Langsung Korea Selatan sebagai Histeria Bunuh Diri

10 Juli 2024 12:40

GenPI.co - Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang berkuasa menyebut latihan tembak langsung garis depan Korea Selatan baru-baru ini sebagai "histeria bunuh diri".

Dilansir AP News, dia mengancam akan mengambil tindakan militer yang tidak disebutkan namanya pada hari Senin jika diprovokasi lebih lanjut.

Peringatan Kim Yo Jong disampaikan setelah Korea Selatan melanjutkan latihan tembak di dekat perbatasan darat dan lautnya yang tegang dengan Korea Utara dalam dua minggu terakhir.

BACA JUGA:  Korea Utara Banggakan Rudal Baru dengan Hulu Ledak Superbesar, Begini Respons Korsel

Latihan tersebut merupakan yang pertama sejak Korea Selatan menangguhkan perjanjian tahun 2018 dengan Korea Utara yang bertujuan meredakan ketegangan militer di garis depan pada bulan Juni.

"Pertanyaannya adalah mengapa musuh melancarkan latihan perang seperti itu di dekat perbatasan, histeria bunuh diri, yang karenanya mereka harus menanggung bencana yang mengerikan," kata Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah.

BACA JUGA:  Penelitian Menemukan Sisa-sisa Rudal Milik Korea Utara di Ukraina

Dia menuduh pemerintah konservatif Korea Selatan sengaja meningkatkan ketegangan sebagai cara untuk melarikan diri dari krisis politik dalam negeri.

Dia mengatakan risiko latihan militer Korea Selatan jelas bagi semua orang karena latihan itu terjadi di tengah "situasi yang tidak menentu" yang terjadi setelah AS, Korea Selatan, dan Jepang baru-baru ini mengadakan latihan militer trilateral baru yang dianggap Korea Utara sebagai ancaman keamanan.

BACA JUGA:  Rudal Hipersonik Korea Utara Meledak Saat Terbang, Kata Korea Selatan

"Jika menurut kriteria kami mereka melanggar kedaulatan (Korea Utara) dan melakukan tindakan yang setara dengan deklarasi perang, angkatan bersenjata kami akan segera melaksanakan misi dan tugas yang ditetapkan oleh konstitusi (Korea Utara)," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Kemudian pada hari Senin, Koo Byoungsam, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, menggambarkan pernyataan Kim sebagai upaya untuk memicu perpecahan internal di Korea Selatan.

Dia mengatakan bahwa Korea Utara harus terlebih dahulu melihat pelanggaran hak asasi manusianya sendiri dan isolasi internasional yang disebabkan oleh program nuklirnya.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan secara terpisah mengatakan pihaknya akan melanjutkan latihan tembak langsung sesuai jadwal tetapi tidak mengatakan kapan dan di mana latihan baru direncanakan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co