Rudal Hipersonik Korea Utara Meledak Saat Terbang, Kata Korea Selatan

27 Juni 2024 16:40

GenPI.co - Sebuah rudal hipersonik yang diduga diluncurkan oleh Korea Utara meledak dalam penerbangan pada hari Rabu, kata militer Korea Selatan, ketika Korea Utara memprotes pengerahan regional kapal induk AS untuk latihan militer dengan Korea Selatan dan Jepang.

Dilansir AP News, pada Rabu malam, Korea Selatan melakukan latihan penembakan di sepanjang perbatasan laut barat yang disengketakan dengan Korea Utara.

Latihan tersbeut merupakan yang pertama sejak Korea Selatan menangguhkan perjanjian tahun 2018 dengan Korea Utara yang bertujuan mengurangi ketegangan militer di garis depan pada awal Juni.

BACA JUGA:  Korea Selatan Sebut Korea Utara Telah Melanjutkan Peluncuran Balon Sampah

Rudal Korea Utara diluncurkan sekitar pukul 05.30 pagi dan meluncur di lepas pantai timur Korea Utara sebelum meledak, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Fragmen rudal tersebar di perairan hingga 250 kilometer (155 mil) dari lokasi peluncuran di dekat ibu kota Korea Utara, katanya. Tidak ada kerusakan yang segera dilaporkan.

BACA JUGA:  Perjanjian Rusia-Korea Utara Bisa Kurangi Pengaruh China, Pakar: Responsnya Lemah

Kepala Staf Gabungan mengatakan mereka yakin senjata itu adalah rudal hipersonik berbahan bakar padat.

Peluncuran tersebut menghasilkan lebih banyak asap dibandingkan peluncuran normal, kemungkinan karena kerusakan mesin, katanya kepada wartawan.

BACA JUGA:  Kapal Induk AS Tiba di Korea Selatan untuk Unjuk Kekuatan Melawan Korea Utara

Dalam percakapan telepon tiga arah, diplomat senior dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang mengecam peluncuran rudal tersebut sebagai pelanggaran terhadap resolusi PBB dan setuju untuk menjaga koordinasi erat mengenai Korea Utara, menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba rudal hipersonik sejak 2021 dalam upaya nyata untuk memperoleh kemampuan menembus perisai pertahanan rudal milik pesaingnya.

Para ahli asing mempertanyakan apakah rudal tersebut telah mencapai kecepatan dan kemampuan manuver yang diinginkan selama uji terbang.

Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara juga telah mengembangkan lebih banyak rudal yang menggunakan propelan padat.

Peluncuran rudal semacam itu lebih sulit dideteksi daripada rudal propelan cair, yang harus diisi bahan bakar sebelum lepas landas. 

Uji coba rudal pada hari Rabu terjadi ketika kedua negara Korea terlibat dalam perang psikologis ala Perang Dingin dengan menggunakan balon dan siaran pengeras suara. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co