GenPI.co - Ketika tentara Amerika berada dalam jarak yang sangat dekat dengan pantai Gaza yang dibom, militer Amerika kembali melakukan upaya untuk menyalurkan bantuan kepada warga Palestina yang kelaparan melalui laut.
Dilansir AP News, setelah beberapa kali pemasangan dan permulaan, dermaga senilai USD 230 juta kembali beroperasi.
Militer Amerika mengundang wartawan untuk mengunjunginya pada hari Selasa, menandai pertama kalinya media internasional menyaksikan operasi mereka secara langsung.
Jurnalis internasional tidak diizinkan memasuki Gaza secara mandiri sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober.
Proyek tersebut, yang pertama kali diluncurkan pada pertengahan Mei, kembali beroperasi pada minggu lalu setelah sempat terhenti karena gelombang laut yang ganas.
Ketika para jurnalis menyaksikan pada hari Selasa, tentara AS dengan senapan mesin mengarahkan operasi dermaga tersebut.
Kapal-kapal AS yang membawa truk berisi bantuan kemanusiaan berlabuh di dermaga.
Pengemudi Israel dan Siprus mengemudikan truk keluar dari kapal dan menyusuri jalan lintas sepanjang 400 meter (437 yard) menuju pantai, tempat mereka menurunkan palet bantuan.
Truk-truk tersebut kemudian kembali ke kapal untuk diangkut ke kapal kargo besar dan dimuat kembali. Kapal kargo melakukan perjalanan melintasi Laut Mediterania dari Siprus.
Kolonel Samuel Miller, komandan satuan tugas gabungan, Brigade Transportasi ke-7 Angkatan Darat AS, mengatakan kapal-kapal tersebut dapat mengangkut bantuan ke dermaga setidaknya lima kali sehari.
“Misi kami di sini adalah untuk menerima bantuan kemanusiaan di lepas pantai dari kapal yang lebih besar ke dermaga terapung itu,” katanya, sambil berteriak di tengah ombak yang menerjang dermaga. “Seiring waktu, kami belajar berorganisasi dan kami menjadi lebih baik.”
Dermaga terapung itu berlabuh kembali di garis pantai Gaza pada 19 Juni setelah gelombang laut besar dan angin kencang menyebabkan militer memutuskan sambungan dermaga tersebut dari pantai.
Pada bulan Mei, kondisi serupa memaksa penghentian operasi selama dua minggu setelah dermaga pecah dan empat kapal Angkatan Darat AS kandas, melukai tiga anggota militer, satu diantaranya kritis. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News