Sanksi Baru Rusia: Uni Eropa Targetkan Armada Kapal Tanker yang Angkut Gas Alam Cair

26 Juni 2024 16:40

GenPI.co - Uni Eropa pada Senin menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia atas perangnya terhadap Ukraina, menargetkan armada kapal tanker bayangan Moskow yang mengangkut gas alam cair melalui Eropa serta beberapa perusahaan.

Dilansir AP News, ada pertemuan di Luksemburg, di mana sanksi tersebut disahkan, para menteri luar negeri UE juga menyetujui dukungan keuangan baru untuk membantu Ukraina mempertahankan diri.

Beberapa pihak menyatakan keprihatinannya mengenai meningkatnya serangan hibrida yang dilakukan oleh Rusia, termasuk tuduhan campur tangan pemilu, serangan dunia maya, dan sabotase.

BACA JUGA:  Bikin Perjanjian Baru dengan Korea Utara, Rusia Menantang Barat Soal Ukraina

Dalam upaya untuk mendorong Rusia agar menggunakan rute yang lebih mahal untuk keperluan energi, para menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan, UE akan “melarang layanan pemuatan ulang LNG Rusia di wilayah UE untuk tujuan operasi transshipment ke negara ketiga.”

UE memperkirakan sekitar 4 hingga 6 miliar meter kubik (141 miliar-212 miliar kaki kubik) LNG Rusia dikirim ke negara ketiga melalui pelabuhan UE pada tahun lalu.

BACA JUGA:  Orang Bersenjata Tembak 15 Petugas Polisi dan Warga Sipil di Dagestan Rusia

Rusia diduga menjalankan “armada hantu” yang berjumlah hingga 400 kapal untuk menghindari sanksi dan menjaga aliran pendapatan energi sehingga dapat membiayai perang.

Langkah-langkah tersebut akan menargetkan transfer kapal-ke-kapal dan pengiriman-ke-pantai serta operasi pemuatan ulang.

BACA JUGA:  Drone dan Rudal Ukraina Membunuh 6 Orang di Rusia dan Krimea

Hal ini juga mencakup tindakan keras terhadap ekspor kembali LNG ke negara ketiga melalui UE, ditambah larangan investasi baru untuk membantu Rusia menyelesaikan proyek LNG yang sedang dikerjakannya.

Sejumlah “entitas” baru – seringkali berupa perusahaan, bank, lembaga, dan organisasi lainnya, ditambahkan ke dalam daftar UE, termasuk beberapa di China, Turki, dan Uni Emirat Arab.

Banyak yang dituduh menghindari sanksi-sanksi blok tersebut atau menyediakan peralatan sensitif ke Rusia.

Lebih dari 50 pejabat juga menjadi sasaran pembekuan aset dan larangan bepergian.

Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan sejumlah anggota parlemen serta beberapa oligarki termasuk di antara lebih dari 1.700 orang yang sudah terdaftar di UE. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co