Tidak Gentar Hadapi China, Filipina Ogah Memulai Perang

24 Juni 2024 22:30

GenPI.co - Presiden Filipina pada Minggu mengatakan negaranya tidak akan menyerah pada kekuatan asing mana pun setelah pasukan China melukai personel angkatan laut Filipina dan merusak setidaknya dua kapal militer dengan parang, kapak, dan palu dalam bentrokan di Filipina.

Dilansir AP News, Filipina tidak akan pernah memicu perang.

Presiden Ferdinand Marcos Jr. terbang bersama para jenderal dan kepala pertahanannya ke provinsi pulau barat Palawan, yang menghadap ke Laut Cina Selatan.

BACA JUGA:  AS Sebut Punya Kewajiban Bela Filipina Setelah Bentrokan Baru dengan China

Marcos bertemu dan memberikan medali kepada personel angkatan laut yang diserang oleh penjaga pantai China pada hari Senin ketika mereka berusaha untuk menyerang.

Video dan gambar kekacauan yang dipublikasikan oleh militer menunjukkan personel penjaga pantai China memukul kapal angkatan laut Filipina dengan batang kayu dan menyita tas sambil membunyikan sirene dan menggunakan lampu strobo yang menyilaukan.

BACA JUGA:  Upaya Jadi Penyeimbang China, India Tingkatkan Hubungan Pertahanan dengan Bangladesh

Pemerintah China mengatakan bahwa penjaga pantainya harus mengambil tindakan setelah pasukan Filipina mengabaikan peringatan untuk tidak memasuki wilayah yang disebut China sebagai wilayah lepas pantainya, sebuah klaim yang telah lama ditolak oleh pemerintah saingannya dan arbiter internasional.

Konfrontasi yang penuh kekerasan ini memicu kecaman dan kekhawatiran dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Australia dan negara-negara Barat dan Asia lainnya, sementara China dan Filipina saling menyalahkan karena memicu konfrontasi tersebut.

BACA JUGA:  Filipina Menuntut China Mengembalikan Senapan dan Membayar Kerusakan Kapal

Penasihat utama Marcos mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintahannya tidak memiliki rencana untuk menerapkan perjanjian pertahanan bersama dengan Amerika Serikat.

“Kami tidak bermaksud untuk memicu perang,” kata Marcos kepada pasukan Filipina. “Dalam membela negara, kami tetap setia pada sifat Filipina bahwa kami ingin menyelesaikan semua masalah ini dengan damai.”

Dalam pertarungan hari Senin di perairan dangkal tersebut, Marcos mengatakan “kami membuat pilihan secara sadar dan disengaja untuk tetap berada di jalur perdamaian.”

Personel kelompok operasi khusus angkatan laut Filipina yang diserang hanya menggunakan tangan kosong untuk memukul mundur tentara China, beberapa di antaranya menodongkan pisau ke arah mereka, kata panglima militer Filipina Jenderal Romeo Brawner Jr. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co