GenPI.co - Militer Ukraina diizinkan menggunakan rudal jarak jauh yang disediakan oleh AS untuk menyerang sasaran di Rusia tidak hanya di garis depan dekat Kharkiv jika negara itu bertindak untuk membela diri, kata Pentagon.
Dilansir AP News, Presiden Joe Biden pada awalnya melonggarkan pembatasan mengenai bagaimana Ukraina dapat menggunakan amunisi yang disediakan AS untuk memberinya pilihan lain dalam mempertahankan kota Kharkiv di timur dari serangan rudal Rusia yang tiada henti.
Sejak awal invasi Rusia pada tahun 2022, AS telah mempertahankan kebijakan yang tidak mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang disediakan untuk menyerang sasaran di Rusia karena takut akan makin meningkatkan perang.
Rusia telah menembaki sasaran-sasaran Ukraina dari dalam perbatasannya, memperlakukan wilayahnya sebagai “zona aman,” kata Mayjen Pat Ryder, sekretaris pers Pentagon.
“Ketika kami melihat pasukan-pasukan tersebut melakukan operasi semacam itu dari seberang perbatasan, kami telah menjelaskan bahwa Ukraina dapat dan memang mempunyai hak untuk membalas serangan untuk membela diri,” kata Ryder kepada wartawan, Kamis.
Pentagon mengatakan izin tambahan tersebut bukanlah kebijakan baru.
“Ini bukan tentang geografi. Ini soal akal sehat,” kata juru bicara Mayor Angkatan Darat Charlie Dietz.
“Jika Rusia menyerang atau hendak melakukan serangan dari wilayahnya ke Ukraina, maka masuk akal jika Rusia membiarkan Ukraina melakukan serangan balik terhadap kekuatan yang menyerangnya dari seberang perbatasan.”
“Selain itu, mereka dapat menggunakan sistem pertahanan udara yang dipasok oleh Amerika Serikat untuk mengusir pesawat Rusia, bahkan jika pesawat Rusia tersebut berada di wilayah udara Rusia, jika mereka hendak menembak ke wilayah udara Ukraina,” kata Dietz dalam sebuah pernyataan.
Gedung Putih juga mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka mempercepat pengiriman rudal pencegat pertahanan udara ke Ukraina dengan mengalihkan pengiriman yang direncanakan ke negara-negara sekutu lainnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News