Janji Israel Menjaga Jalur Bantuan ke Gaza Dinilai Gagal

22 Juni 2024 19:40

GenPI.co - Militer Israel pada Minggu mengatakan bahwa mereka sedang membangun koridor aman baru untuk mengirimkan bantuan ke Gaza selatan.

Dilansir AP News, namun beberapa hari kemudian, “jeda taktis” yang dideklarasikan sendiri ini tidak membawa banyak bantuan bagi warga Palestina yang putus asa.

PBB dan organisasi bantuan internasional mengatakan pelanggaran hukum dan ketertiban telah membuat jalur bantuan tidak dapat digunakan.

BACA JUGA:  Dermaga yang Dibangun AS untuk Bawa Makanan ke Gaza Hadapi Tantangan Paling Serius

Dengan ribuan truk berisi bantuan yang menumpuk, kelompok-kelompok pria bersenjata secara teratur memblokir konvoi, menodongkan senjata kepada pengemudi, dan mengobrak-abrik muatan mereka, menurut seorang pejabat PBB yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya.

Pelanggaran hukum merupakan hambatan besar bagi distribusi bantuan ke Gaza bagian selatan dan tengah, di mana sekitar 1,3 juta warga Palestina yang mengungsi dari Rafah, atau lebih dari setengah populasi Gaza, kini berlindung di tenda-tenda dan apartemen-apartemen sempit tanpa makanan, air, atau makanan yang memadai.

BACA JUGA:  AS Respons Perubahan yang Diusulkan Hamas Soal Rencana Gencatan Senjata di Gaza

Ketua Program Pangan Dunia PBB mengatakan pada hari Kamis bahwa jeda tersebut “tidak membawa perbedaan sama sekali” dalam upaya distribusi bantuan.

“Kami belum bisa masuk,” kata Cindy McCain dalam wawancara dengan Al-Monitor.

BACA JUGA:  8 Tentara Israel Tewas di Gaza Selatan dalam Serangan Paling Mematikan

“Kami harus mengubah rute beberapa truk kami. Mereka telah dijarah. Seperti yang Anda tahu, kami telah ditembak dan dilempar dengan roket.” 

Pejabat PBB yang mengetahui upaya bantuan tersebut mengatakan bahwa belum ada tanda-tanda aktivitas Israel di sepanjang rute tersebut.

PBB mencoba mengirim konvoi 60 truk pada hari Selasa untuk mengambil bantuan di Kerem Shalom. Namun 35 truk dicegat oleh orang-orang bersenjata, kata pejabat itu.

Meningkatnya pelanggaran hukum adalah akibat dari meningkatnya keputusasaan di Gaza dan kekosongan kekuasaan akibat melemahnya kekuasaan Hamas atas wilayah tersebut, kata Mkhaimar Abusada, seorang profesor ilmu politik di Universitas Al-Azhar di Gaza yang kini berada di Kairo.

Dengan pasukan polisi di wilayah kantong tersebut menjadi sasaran Israel, katanya, kejahatan telah muncul kembali sebagai masalah yang tidak terselesaikan di Gaza. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
israel   gaza   bantuan   palestina   perang   militer  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co