GenPI.co - Sekitar 9.000 tentara dari 20 negara NATO telah berpartisipasi bulan ini dalam latihan militer di kawasan Laut Baltik, yang secara strategis menjadi sensitif setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir AP News, Swedia, yang pernah bergabung dalam latihan tersebut di masa lalu, mengambil bagian dalam latihan Baltops untuk pertama kalinya pada bulan Juni sebagai anggota penuh NATO setelah bergabung dengan aliansi militer trans-Atlantik awal tahun ini.
Pelatihan berminggu-minggu tersebut mencakup pembersihan ranjau laut, deteksi kapal selam, pendaratan, dan respons medis terhadap situasi korban massal.
Tujuan mereka adalah untuk meningkatkan interoperabilitas pasukan dan untuk menyoroti komitmen sekutu terhadap keamanan bersama, kata para pejabat.
Latihan oleh angkatan laut, angkatan udara dan pasukan darat diadakan di Laut Baltik, serta di Swedia dan pulau strategis Gotland, serta di Lituania, Polandia dan Jerman.
Rencananya akan berlangsung hingga Kamis dan mencakup sekitar 50 kapal angkatan laut serta 45 pesawat dan helikopter.
Latihan ini diselenggarakan oleh Pasukan Penyerang dan Pendukung Angkatan Laut NATO dan Armada ke-6 Angkatan Laut AS.
Jaringan pipa gas besar melintasi dasar laut Baltik dari Rusia dan Norwegia hingga Jerman, Polandia, dan negara-negara Eropa lainnya, menjadikannya wilayah yang sangat sensitif sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022 dan meningkatkan aktivitas permusuhannya di wilayah Laut Baltik.
Tantangan dinamis di Kawasan Baltik menuntut kemampuan amfibi yang canggih, tepat, dan efisien, dan itulah yang kami lakukan di Swedia.
"Lokasi pendaratan itu disengaja, kehadiran NATO di Pulau Gotland sangat penting untuk melindungi keamanan dan stabilitas Laut Baltik,” kata Brigjen Korps Marinir AS. Jenderal Andrew T. Priddy, kepala staf Pasukan Penyerang dan Pendukung Angkatan Laut NATO. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News