Rusia dan Korea Utara Tandatangani Perjanjian Kemitraan Terkuat Sejak Perang Dingin

20 Juni 2024 13:40

GenPI.co - Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada hari Rabu menandatangani kemitraan baru yang mencakup janji saling membantu.

Dilansir AP News, rincian kesepakatan tersebut belum jelas, namun hal ini dapat menandai hubungan terkuat antara Moskow dan Pyongyang sejak berakhirnya Perang Dingin.

Kedua pemimpin menggambarkan hal ini sebagai peningkatan besar dalam hubungan mereka, yang mencakup keamanan, perdagangan, investasi dan hubungan budaya dan kemanusiaan.

BACA JUGA:  Konferensi di Swiss Tak Membuahkan Hasil, Perang Rusia-Ukraina Bakal Terus Berlanjut

Keduanya bertemu saat Putin mengunjungi Korea Utara untuk pertama kalinya dalam 24 tahun.

KTT tersebut diadakan ketika AS dan sekutu-sekutunya mengungkapkan kekhawatiran yang makin besar mengenai kemungkinan pengaturan senjata.

BACA JUGA:  AS dan Eropa Sepakat Kunci Aset-aset Rusia Sampai Ganti Rugi kepada Ukraina

Di mana Korea Utara akan memberikan Moskow amunisi yang sangat dibutuhkan untuk perang di Ukraina dengan imbalan bantuan ekonomi dan transfer teknologi yang dapat meningkatkan ancaman yang ditimbulkan oleh senjata nuklir Kim.

Kim mengatakan kedua negara memiliki “persahabatan yang berapi-api” dan bahwa perjanjian tersebut merupakan “perjanjian terkuat yang pernah ada” di antara mereka, sehingga menempatkan hubungan tersebut pada tingkat aliansi.

BACA JUGA:  Kim Jong Un Dukung Invasi Rusia ke Ukraina, Vladimir Putin Berterima Kasih

Dia bersumpah mendukung penuh perang Rusia di Ukraina.

Putin mengatakan bahwa ini adalah “dokumen terobosan” yang mencerminkan keinginan bersama untuk membawa hubungan ke tingkat yang lebih tinggi.

Korea Utara dan bekas Uni Soviet menandatangani perjanjian pada tahun 1961, yang menurut para ahli memerlukan intervensi militer Moskow jika Korea Utara diserang.

Perjanjian tersebut dibatalkan setelah runtuhnya Uni Soviet, dan digantikan oleh perjanjian pada tahun 2000 yang menawarkan jaminan keamanan yang lebih lemah.

Belum jelas apakah perjanjian baru ini memberikan tingkat perlindungan yang sama seperti perjanjian tahun 1961.

Kim menyambut Putin dengan mewah, menemuinya di bandara, di mana keduanya berjabat tangan, berpelukan dua kali, dan naik limusin bersama.

Iring-iringan mobil besar melintasi jalan-jalan ibu kota yang terang benderang, di mana gedung-gedung dihiasi dengan bendera raksasa Rusia dan potret Putin. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co