GenPI.co - Dermaga bantuan yang dibangun AS akan terlepas dari pantai Gaza untuk kedua kalinya karena gelombang laut yang buruk, kata dua pejabat AS pada Jumat, sehingga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang kelayakan jalur laut tersebut.
Dilansir AP News, warga Palestina menghadapi kelaparan yang meluas karena perang telah memutus aliran makanan, obat-obatan, dan pasokan lainnya.
Badan-badan PBB mengatakan lebih dari 1 juta orang di Gaza akan mengalami tingkat kelaparan tertinggi pada pertengahan Juli.
Militer akan memindahkan dermaga tersebut pada Jumat malam hingga Sabtu untuk mencegah agar dermaga tersebut tidak pecah seperti yang terjadi pada akhir bulan lalu saat cuaca buruk, kata kedua pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas perencanaan militer.
Para pejabat memperkirakan dermaga itu akan kembali berfungsi dan beroperasi kembali pada minggu depan.
Proyek senilai $230 juta ini telah dilanda masalah keamanan, logistik dan masalah lainnya sejak bantuan pertama kali disalurkan ke darat pada 17 Mei.
Meskipun bantuan telah diturunkan di daerah aman di darat selama beberapa hari, lembaga-lembaga kemanusiaan telah berhenti mengambil dan mendistribusikannya ke seluruh Gaza.
PBB sedang mempertimbangkan apakah mereka dapat dengan aman dan etis terus mengirimkan pasokan dari dermaga tersebut, setelah pasukan Israel menggunakan area dekat dermaga untuk mengevakuasi sandera dan seorang komando yang terluka.
Lebih dari dua pertiga fasilitas dan infrastruktur air dan sanitasi di Gaza diperkirakan telah hancur atau rusak sejak perang Israel-Hamas dimulai delapan bulan lalu, kata PBB.
Wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan kepada wartawan hari Jumat bahwa mitra-mitra PBB yang bekerja di bidang air, sanitasi dan kebersihan di Gaza melaporkan kehilangan tambahan aset-aset penting air dan sanitasi selama intensifikasi operasi militer baru-baru ini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News