Angkatan Laut AS Hadapi Pertempuran Paling Intens Sejak Perang Dunia II Lawan Houthi

15 Juni 2024 13:40

GenPI.co - Alih-alih menjadi kekuatan global, Angkatan Laut AS justru malah terjebak dalam pertempuran dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran dan berbasis di Yaman.

Dilansir AP News, kampanye pimpinan AS melawan pemberontak Houthi telah berubah menjadi pertempuran laut paling intens yang pernah dihadapi Angkatan Laut sejak Perang Dunia II, kata para pemimpin dan pakar angkatan laut kepada The Associated Press.

Pertempuran ini menempatkan misi Angkatan Laut untuk menjaga jalur perairan internasional tetap terbuka melawan kelompok yang dulunya memiliki persenjataan berupa senapan serbu dan truk pickup telah berkembang menjadi pasokan drone, rudal, dan persenjataan lainnya yang tampaknya tidak ada habisnya.

BACA JUGA:  Amerika Serikat Minta Iran Menghentikan Pengiriman Senjata ke Houthi Yaman

Serangan yang terjadi hampir setiap hari oleh kelompok Houthi sejak November telah menyebabkan lebih dari 50 kapal menjadi sasaran, sementara volume pengiriman di koridor penting Laut Merah yang mengarah ke Terusan Suez dan Mediterania menurun.

Kelompok Houthi mengatakan serangan tersebut bertujuan untuk menghentikan perang di Gaza dan mendukung Palestina, meskipun serangan tersebut terjadi ketika mereka mencoba memperkuat posisi mereka di Yaman.

BACA JUGA:  Pemberontak Houthi Yaman Membebaskan Lebih dari 100 Tahanan Perang

Semua tanda menunjukkan bahwa peperangan akan makin intensif, sehingga menempatkan pelaut AS, sekutu mereka, dan kapal komersial dalam risiko yang lebih besar.

“Saya rasa orang-orang tidak benar-benar memahami betapa seriusnya tindakan yang kami lakukan dan betapa kapal-kapal tersebut terus berada dalam ancaman,” Cmdr.

BACA JUGA:  Militer Amerika Serikat Hancurkan Drone Houthi di Yaman dan Laut Merah

Eric Blomberg dari USS Laboon mengatakan kepada AP saat mengunjungi kapal perangnya di Laut Merah.

“Kita hanya perlu melakukan kesalahan sekali saja,” katanya. “Houthi hanya perlu menyelesaikannya.” (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co