Hongaria Tolak Proposal Uni Eropa dan NATO untuk Bantu Ukraina Menyerang Rusia

02 Juni 2024 18:00

GenPI.co - Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban pada hari Jumat menolak beberapa proposal NATO yang akan memungkinkan Ukraina menggunakan senjata Barat untuk menyerang sasaran di Rusia, dengan mengatakan bahwa rencana tersebut membuat Eropa “makin dekat dengan kehancuran.”

Dilansir AP News, pemimpin nasionalis ini telah lama menentang negara-negara Barat yang memberikan bantuan militer kepada Ukraina.

Dia mengancam akan menggagalkan dukungan keuangan Uni Eropa kepada Kyiv dan penerapan sanksi terhadap Moskow.

BACA JUGA:  Ukraina Dapat Izin Menggunakan Senjata Jerman untuk Menyerang Sasaran di Rusia

Orban juga menjaga hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin meskipun melakukan invasi besar-besaran ke Ukraina.

Selain itu, meningkatkan kesepakatan energi dengan Moskow pada saat sebagian besar negara Uni Eropa berupaya membatasi penggunaan bahan bakar fosil Rusia.

BACA JUGA:  Ukraina Dapat Banyak Bantuan Militer dari Eropa, Vladimir Putin Beri Peringatan

Dalam wawancara pada hari Jumat di radio pemerintah, Orban mengatakan bahwa sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa ia tidak akan mengesampingkan pengiriman pasukan ke Ukraina, serta proposal NATO yang akan memungkinkan Kyiv untuk menyerang pangkalan militer di Rusia dengan senjata canggih jarak jauh. 

Bantuan yang diberikan oleh mitra-mitra Barat, berisiko meningkatkan perang di Ukraina menjadi konflik global.

BACA JUGA:  Panglima Militer Ukraina Sebut Rusia Menambah Pasukannya di Wilayah Kritis Kharkiv

“Perang adalah monster yang selalu lapar, ia harus diberi makan, dan harus diberi makan dengan uang. Dan saya melihat Amerika dan pemerintahan Demokrat di AS, serta para pemimpin Uni Eropa, siap memberikan bantuan,” katanya.

Orban sedang berkampanye untuk pemilihan Parlemen Eropa , yang akan diadakan di Hongaria pada tanggal 9 Juni.

Dia menganggap pemilu tersebut sebagai perjuangan eksistensial antara perang dan perdamaian, dan memfokuskan kampanyenya pada ketakutan bahwa dukungan Barat terhadap Ukraina dapat menyebabkan peningkatan konflik di Rusia.

Dia menggambarkan partainya sebagai partai yang unik dalam menyerukan diakhirinya segera pertempuran di Ukraina.

Namun para kritikus mengatakan usulan tersebut sama saja dengan menyerah kepada Moskow, yang akan memungkinkan Rusia untuk mempertahankan wilayah yang telah mereka duduki di Ukraina dan semakin memperkuatnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
ukraina   nato   uni eropa   hongaria   perang   rusia  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co