Benjamin Netanyahu Sebut Serangan Mematikan Israel di Rafah Akibat Kecelakaan Tragis

29 Mei 2024 19:40

GenPI.co - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin mengatakan bahwa kecelakaan tragis terjadi dalam serangan Israel di Kota Rafah di Gaza selatan yang membakar sebuah kamp yang menampung pengungsi Palestina dan, menurut pejabat setempat, menewaskan setidaknya 45 orang.

Dilansir AP News, serangan tersebut makin menambah kecaman internasional yang dihadapi Israel atas perangnya dengan Hamas, bahkan sekutu terdekatnya pun menyatakan kemarahannya atas kematian warga sipil.

Israel bersikeras bahwa mereka mematuhi hukum internasional bahkan ketika mereka menghadapi pengawasan ketat di pengadilan-pengadilan tinggi dunia, salah satunya pekan lalu menuntut agar Israel menghentikan serangan di Rafah.

BACA JUGA:  Hamas Tetap Melakukan Perlawanan di Gaza, Israel Hadapi Pilihan yang Buruk

Netanyahu tidak merinci kesalahan tersebut. Militer Israel awalnya mengatakan mereka telah melakukan serangan udara tepat di kompleks Hamas, menewaskan dua militan senior.

Ketika rincian mengenai serangan dan penembakan tersebut terungkap, militer mengatakan telah membuka penyelidikan atas kematian warga sipil.

BACA JUGA:  Mahkamah Agung PBB Putuskan Permohonan agar Israel Hentikan Operasi Militer di Gaza

Serangan pada Minggu malam, yang tampaknya merupakan salah satu perang paling mematikan, membantu meningkatkan jumlah korban tewas warga Palestina secara keseluruhan dalam perang tersebut di atas 36.000, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara pejuang dan non-pejuang dalam penghitungannya.

“Meskipun kami berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menyakiti warga sipil yang tidak bersalah, tadi malam terjadi kecelakaan tragis,” kata Netanyahu pada hari Senin dalam pidatonya di parlemen Israel.

BACA JUGA:  Eksepsi Gazalba Saleh Dikabulkan, Majelis Hakim: Tidak Masuk ke Materi

“Kami sedang menyelidiki insiden tersebut dan akan mendapatkan kesimpulan karena ini adalah kebijakan kami.”

Mohammed Abuassa, yang bergegas ke tempat kejadian di lingkungan barat laut Tel al-Sultan, mengatakan tim penyelamat “mengeluarkan orang-orang yang berada dalam kondisi yang tak tertahankan.”

“Kami mengeluarkan anak-anak yang terpotong-potong. Kami menarik keluar orang-orang muda dan lanjut usia. Kebakaran di kamp itu tidak nyata,” katanya.

Setidaknya 45 orang tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza dan layanan penyelamatan Bulan Sabit Merah Palestina.

Kementerian mengatakan korban tewas termasuk sedikitnya 12 wanita, delapan anak-anak dan tiga orang lanjut usia, dan tiga jenazah lainnya terbakar hingga tak dapat dikenali lagi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co