GenPI.co - Petugas kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 35 orang pada hari Minggu dan menghantam tenda-tenda pengungsi di kota Rafah di Gaza selatan, juga banyak lainnya terjebak dalam puing-puing yang terbakar.
Dilansir AP News, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan perempuan dan anak-anak merupakan korban terbanyak yang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Serangan itu terjadi dua hari setelah Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk mengakhiri serangan militernya di Rafah, di mana lebih dari separuh dari 2,3 juta penduduk Gaza mencari perlindungan sebelum serangan Israel awal bulan ini.
Puluhan ribu orang masih berada di wilayah tersebut sementara banyak lainnya telah mengungsi.
Rekaman dari lokasi serangan udara terbesar menunjukkan kerusakan parah.
Tentara Israel mengkonfirmasi serangan tersebut dan mengatakan bahwa serangan tersebut mengenai instalasi Hamas dan menewaskan dua militan senior Hamas.
Dikatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki laporan bahwa warga sipil dirugikan.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant berada di Rafah pada hari Minggu dan diberi pengarahan tentang “pendalaman operasi” di sana, kata kantornya.
Seorang juru bicara Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena upaya pencarian dan penyelamatan terus berlanjut di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah, sekitar dua kilometer (1,2 mil) barat laut pusat kota.
Masyarakat tersebut menegaskan bahwa lokasi tersebut telah ditetapkan oleh Israel sebagai “kawasan kemanusiaan.”
Lingkungan tersebut tidak termasuk dalam wilayah yang diperintahkan militer Israel untuk dievakuasi awal bulan ini.
Serangan udara tersebut dilaporkan beberapa jam setelah Hamas menembakkan rentetan roket dari Gaza yang membunyikan sirene serangan udara hingga Tel Aviv untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan untuk menunjukkan ketahanan.
Tidak ada laporan mengenai korban jiwa dalam serangan roket jarak jauh pertama dari Gaza sejak Januari. Sayap militer Hamas mengaku bertanggung jawab.
Militer Israel mengatakan delapan proyektil melintasi Israel setelah diluncurkan dari Rafah dan “sejumlah” dicegat, dan peluncurnya hancur.
Sebelumnya pada hari Minggu, puluhan truk bantuan memasuki Gaza dari Israel selatan berdasarkan perjanjian baru untuk melewati penyeberangan Rafah dengan Mesir setelah pasukan Israel merebut wilayah Palestina awal bulan ini.
Militer Israel mengatakan 126 truk bantuan masuk melalui persimpangan Kerem Shalom di dekatnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News