GenPI.co - Serangan udara Israel menewaskan 20 orang di Gaza tengah, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan pertempuran berkobar di wilayah utara pada hari Minggu.
Dilansir AP News, para pemimpin Israel menyampaikan perpecahan mengenai siapa yang harus memerintah Gaza setelah perang.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menghadapi kritik dari Kabinet Perangnya sendiri.
Saingan politik utamanya, Benny Gantz, mengancam akan meninggalkan pemerintahan jika sebuah rencana tidak dirumuskan pada tanggal 8 Juni yang mencakup pemerintahan internasional untuk Gaza pascaperang.
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan diperkirakan akan bertemu dengan para pemimpin Israel pada hari Minggu untuk membahas rencana ambisius AS agar Arab Saudi mengakui Israel dan membantu Otoritas Palestina untuk memerintah Gaza dengan imbalan jalan menuju status negara.
Netanyahu, yang menentang pembentukan negara Palestina, menolak usulan tersebut, dan mengatakan bahwa Israel akan mempertahankan kontrol keamanan terbuka atas Gaza dan bermitra dengan warga Palestina yang tidak terafiliasi dengan Hamas atau Otoritas Palestina yang didukung Barat.
Penarikan Gantz tidak akan menjatuhkan pemerintahan koalisi Netanyahu, namun akan membuatnya lebih bergantung pada sekutu sayap kanan yang mendukung “emigrasi sukarela” warga Palestina dari Gaza, pendudukan militer penuh dan pembangunan kembali permukiman Yahudi di sana.
Bahkan ketika diskusi mengenai perencanaan pascaperang semakin memanas, perang masih terus berkecamuk tanpa terlihat adanya akhir.
Dalam beberapa pekan terakhir, Hamas telah berkumpul kembali di beberapa bagian Gaza utara yang terkena bom besar-besaran pada hari-hari awal perang dan di mana pasukan darat Israel telah beroperasi.
Serangan udara di Nuseirat, sebuah kamp pengungsi Palestina di Gaza tengah sejak perang Arab-Israel tahun 1948, menewaskan 20 orang, termasuk delapan wanita dan empat anak-anak, menurut catatan di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di kota terdekat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News