GenPI.co - Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan militer baru senilai USD 400 juta untuk Ukraina pada hari Jumat, ketika Kyiv berjuang untuk menahan kemajuan pasukan Rusia di wilayah timur laut Kharkiv.
Dilansir AP News, ini adalah bantuan tahap ketiga untuk Ukraina sejak Kongres mengeluarkan dana tambahan pada akhir April setelah berbulan-bulan mengalami kebuntuan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis memperingatkan bahwa negaranya sedang menghadapi “situasi yang sangat sulit” di wilayah timur, namun mengatakan pasokan senjata baru dari Amerika akan datang dan “kami akan mampu menghentikannya.”
Paket tersebut mencakup Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan roketnya, serta amunisi untuk Patriot dan Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Tingkat Lanjut Nasional, artileri, amunisi antipesawat dan antitank, serta serangkaian kendaraan lapis baja, seperti kendaraan Bradley dan Kendaraan yang Dilindungi Penyergapan Tahan Ranjau.
Negara ini juga akan menyediakan sejumlah kapal patroli pantai dan sungai, trailer, amunisi penghancur, rudal anti-radiasi berkecepatan tinggi, alat pelindung diri, suku cadang dan senjata serta peralatan lainnya.
Senjata-senjata tersebut dikirim melalui otoritas penarikan presiden, yang mengambil sistem dan amunisi dari persediaan AS yang ada sehingga dapat digunakan dengan cepat di medan perang.
Juga pada hari Jumat, Departemen Luar Negeri menyetujui usulan penjualan darurat HIMARS ke Ukraina dengan nilai sekitar USD 30 juta.
Negara mengatakan Ukraina telah meminta untuk membeli tiga sistem roket, yang akan didanai oleh pemerintah Jerman.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken menetapkan bahwa ada keadaan darurat yang mendukung “penjualan segera” ke Ukraina. Sistem tersebut akan berasal dari inventaris Angkatan Darat.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pada hari Jumat bahwa paket bantuan militer terbaru dimaksudkan, sebagian, untuk membantu Ukraina menangkis upaya Rusia untuk merebut Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
Kirby mencatat bahwa Rusia telah melancarkan serangan awal ke daerah sekitar kota Vovchansk dan Lyptsi, dekat Kharkiv.
“Ada kemungkinan bahwa Rusia akan membuat kemajuan lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang, namun kami tidak mengantisipasi adanya terobosan besar,” kata Kirby.
“Dan seiring berjalannya waktu, masuknya bantuan AS akan memungkinkan Ukraina menahan serangan-serangan ini selama tahun 2024.” (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News