Banjir Bandang Menewaskan Lebih dari 300 Orang di Afghanistan Utara

12 Mei 2024 21:00

GenPI.co - Banjir bandang akibat hujan musiman yang sangat deras di Afghanistan telah menewaskan lebih dari 300 orang dan menghancurkan lebih dari 1.000 rumah, kata badan pangan PBB, Sabtu.

Dilansir AP News, program pangan dunia mengatakan pihaknya mendistribusikan biskuit yang diperkaya kepada para penyintas salah satu dari banyak banjir yang melanda Afghanistan selama beberapa minggu terakhir.

Sebagian besar di provinsi utara Baghlan, yang menanggung beban banjir terbesar pada hari Jumat.

BACA JUGA:  8 Sekolah di Sulawesi Selatan Terdampak Banjir dan Longsor, Ini Kondisinya

Di provinsi tetangga, Takhar, media milik negara melaporkan banjir tersebut menewaskan sedikitnya 20 orang.

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan puluhan orang berkumpul pada hari Sabtu di belakang rumah sakit di Baghlan untuk mencari orang yang mereka cintai.

BACA JUGA:  8 Warga Terisolasi Akibat Banjir di Luwu, Ini Kondisinya

Seorang pejabat memberitahu mereka bahwa mereka harus mulai menggali kuburan sementara staf mereka sibuk mempersiapkan jenazah untuk dimakamkan.

Zabihullah Mujahid, juru bicara utama pemerintah Taliban, mengunggah di platform media sosial X bahwa “ratusan… telah meninggal akibat bencana banjir ini, sementara sejumlah besar lainnya menderita luka-luka.”

BACA JUGA:  Astaga! 1.500 Rumah Warga di OKU Sumatra Selatan Terendam Banjir, Ketinggian hingga 2 Meter

Mujahid mengidentifikasi provinsi Badakhshan, Baghlan, Ghor dan Herat sebagai provinsi yang paling parah terkena dampaknya.

Dia menambahkan bahwa “kehancuran yang parah” telah mengakibatkan “kerugian finansial yang signifikan.”

Dia mengatakan pemerintah telah memerintahkan semua sumber daya yang ada dikerahkan untuk menyelamatkan orang-orang, mengangkut korban luka dan memulihkan korban tewas.

Banjir melanda saat Afghanistan masih belum pulih dari serangkaian gempa bumi di awal tahun serta banjir besar di bulan Maret, kata Salma Ben Aissa, direktur Komite Penyelamatan Internasional Afghanistan.

“Masyarakat telah kehilangan seluruh keluarganya, dan sebagai dampaknya mata pencaharian pun hancur,” katanya.

“Hal ini seharusnya menjadi peringatan bagi para pemimpin dunia dan donor internasional: kami menyerukan kepada mereka untuk tidak melupakan Afghanistan selama masa-masa global yang penuh gejolak ini.”

IRC mengatakan selain korban jiwa, infrastruktur termasuk jalan dan jaringan listrik juga hancur di provinsi Baghlan, Ghor, Kunduz, Badakhshan, Samangan, Badghis, dan Takhar.

Dikatakan bahwa badan tersebut sedang bersiap untuk meningkatkan tanggap darurat di daerah yang terkena dampak. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co