GenPI.co - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis mengatakan tentara negaranya menghadapi situasi yang sangat sulit di wilayah timur di mana pasukan berjuang untuk menahan tekanan kuat Rusia di sepanjang garis depan.
Dilansir AP News, Rusia berusaha mengeksploitasi kekurangan amunisi dan tenaga kerja di Ukraina seiring dengan berkurangnya pasokan dari negara-negara Barat sejak pecahnya perang.
Dengan mengerahkan konsentrasi pasukan dalam jumlah besar di wilayah timur dan utara serta memperoleh keunggulan di medan perang, kata Zelenskyy.
Namun paket bantuan militer AS dalam jumlah besar akan datang, dan hal ini akan membalikkan keadaan, katanya pada konferensi pers di Kyiv bersama Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola yang sedang berkunjung.
“Dengan peningkatan pasokan senjata, kita akan mampu menghentikan mereka di wilayah timur. Saat ini, mereka mengambil inisiatif di sana,” kata Zelenskyy.
Rusia melakukan tekanan keras di beberapa bagian timur Ukraina dalam upayanya untuk masuk lebih jauh ke wilayah Donetsk, yang sebagian didudukinya.
Tentara Ukraina berada dalam posisi tertinggal, berusaha membangun garis pertahanan yang dibentengi, dan terlibat dalam pertempuran sengit.
Pasukan Ukraina kalah jumlah dalam hal infanteri, kendaraan lapis baja, dan amunisi dibandingkan pasukan Rusia yang lebih besar dan berusaha membatasi kekuatan Kremlin untuk meraih keuntungan tambahan.
Sebuah brigade Ukraina baru-baru ini dikerahkan di dekat Pokrovsk, sebuah kota berpenduduk sekitar 60.000 orang sebelum perang, untuk membantu menghentikan kemajuan Rusia.
Pokrovsk sampai saat ini berjarak dua jam perjalanan dari garis depan. Sekarang jumlahnya kurang dari setengahnya.
Tentara mengatakan Rusia biasanya menembaki posisi Ukraina sekitar fajar sebelum mengirimkan gelombang unit infanteri kecil.
Para penyerang berusaha untuk mendapatkan pijakan dan dengan cepat menggali untuk mengkonsolidasikan kemajuan mereka yang terbatas.
Tujuan Rusia, menurut intelijen Ukraina, adalah mengamankan kota kecil Ocheretyne yang hancur dan mencapai jalan utama Pokrovsk-Kostiantynivka, memutus jalur komunikasi utama Ukraina dengan kota-kota garis depan lainnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News