AS Jatuhkan Sanksi Baru kepada Rusia Ihwal Program Pengembangan Senjata

03 Mei 2024 23:30

GenPI.co - Amerika Serikat pada Rabu menjatuhkan sanksi baru kepada ratusan perusahaan dan orang-orang yang terkait dengan program pengembangan senjata Rusia.

Dilansir AP News, lebih dari selusin entitas China yang dituduh membantu Moskow menemukan solusi atas hukuman sebelumnya, dan individu yang terkait dengan kematian Kremlin, pemimpin oposisi Alexei Navalny.

Tindakan yang dilakukan oleh Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri ini menargetkan pangkalan industri militer Rusia, program senjata kimia, serta orang-orang dan perusahaan di negara ketiga yang membantu Rusia memperoleh komponen senjata.

BACA JUGA:  Rusia Memveto Resolusi PBB Soal Larangan Perlombaan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan tindakan tersebut “akan semakin mengganggu dan melemahkan upaya perang Rusia dengan mengejar pangkalan industri militernya dan jaringan penghindaran yang membantu memasoknya.”

Sementara itu, Senat memberikan persetujuan akhir terhadap undang-undang yang melarang impor uranium Rusia, sehingga meningkatkan upaya AS untuk mengganggu perang Rusia di Ukraina.

BACA JUGA:  Lukman Sardi Menangis Lihat Antusiasme Penonton Film Glenn Fredly The Movie

Presiden Demokrat Joe Biden diperkirakan akan menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang. 

Sekitar 12% uranium yang digunakan untuk menghasilkan listrik di pembangkit listrik tenaga nuklir AS diimpor dari Rusia, menurut Administrasi Informasi Energi AS.

BACA JUGA:  Bantuan Militer dari AS Membantu Ukraina Menghambat Serangan Rusia

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan pada hari Rabu bahwa Biden memiliki kekhawatiran yang sama dengan anggota parlemen tentang ketergantungan AS pada Rusia untuk uranium yang diperkaya rendah guna mendukung armada nuklir dalam negerinya.

Yang termasuk dalam pengumuman pemerintah tersebut adalah importir selulosa kapas dan nitroselulosa, yang digunakan untuk memproduksi bubuk mesiu, propelan roket, dan bahan peledak lainnya.

Hukuman tersebut juga menargetkan entitas pemerintah Rusia dan orang-orang yang terkait dengan program senjata kimia dan biologi Rusia, perusahaan yang terkait dengan proyek konstruksi gas alam Rusia, dan tiga pekerja di penjara tempat Navalny meninggal.

Presiden Rusia Vladimir Putin mencerca sanksi AS dan Barat sebelumnya, dengan mengeklaim bahwa itu adalah “sanksi tidak sah” terhadap negaranya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co