Israel Tolak Seruan AS untuk Menghentikan Serangan ke Rafah, Ketegangan Meningkat

26 Maret 2024 16:40

GenPI.co - Perdana Menteri Israel menolak seruan Amerika Serikat untuk membatalkan janji invasi darat ke kota Rafah di Gaza selatan.

Dilansir AP News, pesan keras dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membuka kemungkinan terjadinya perundingan yang sulit pada minggu ini di Washington antara pejabat tinggi AS dengan delegasi tingkat tinggi Israel

Netanyahu mengatakan Israel siap “melakukannya sendiri” di Rafah jika diperlukan. 

BACA JUGA:  Perundingan Gencatan Senjata Perang Israel dan Hamas Dilanjutkan di Qatar

Terlepas dari perbedaan pendapat di antara mereka, pemerintahan Biden terus memberikan bantuan militer dan dukungan diplomatik yang penting.

Bahkan, ketika perang Israel melawan Hamas telah menewaskan lebih dari 32.000 orang di Gaza dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang makin buruk.

BACA JUGA:  Krisis Penyanderaan Menimbulkan Dilema bagi Israel, Hamas Bisa Klaim Kemenangan

Israel mengatakan Rafah adalah benteng terakhir Hamas yang tersisa dan mengatakan pasukan kelompok militan di sana harus dikalahkan agar Israel dapat mencapai tujuan perangnya. 

Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah serangan kelompok itu pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, menyandera 250 orang lainnya dan memicu serangan udara dan darat Israel yang sengit di Gaza.

BACA JUGA:  Dapat Ancaman Terkait Perang Israel-Hamas, Inggris Perketat Keamanan Anggota Parlemen

Namun Rafah kini menampung lebih dari 1 juta warga Palestina tunawisma yang melarikan diri dari pertempuran di tempat lain di Gaza. 

AS bersama dengan sebagian besar komunitas internasional khawatir bahwa invasi darat Israel akan membahayakan nyawa warga sipil dan menghambat aliran bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke wilayah tersebut, yang sebagian besar datang melalui Rafah.

Netanyahu mengatakan dia mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa Israel sedang mengupayakan cara untuk mengevakuasi warga sipil dari zona pertempuran dan untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan di Gaza.

Di mana para pejabat bantuan internasional mengatakan seluruh penduduk menderita kerawanan pangan dan kelaparan akan segera terjadi di wilayah utara yang terkena dampak paling parah.

“Saya juga mengatakan bahwa kita tidak punya cara untuk mengalahkan Hamas tanpa memasuki Rafah,” kata Netanyahu.

“Saya mengatakan kepadanya bahwa saya berharap kami akan melakukan ini dengan dukungan AS, tetapi jika perlu, kami akan melakukannya sendiri.” (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co