Turki Tangkap 7 Orang yang Dicurigai Jual Informasi kepada Israel

07 Maret 2024 13:50

GenPI.co - Polisi Turki pada Selasa menahan tujuh orang lagi yang diduga menjual informasi kepada agen mata-mata Israel Mossad, kata pihak berwenang, yang terbaru dalam gelombang penangkapan serupa di Turki.

Dilansir AP News, para tersangka ditahan dalam penggerebekan serentak di Istanbul, kata Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya di platform media sosial X, sebelumnya Twitter. 

Penggerebekan tersebut merupakan operasi gabungan dengan Organisasi Intelijen Nasional Turki.

BACA JUGA:  Joe Biden Beri Isyarat Gencatan Senjata di Gaza, Israel dan Hamas Tetap Perang

Mereka yang ditahan diduga mengumpulkan data individu dan perusahaan di Turki dan menjualnya ke badan intelijen Israel, kata Yerlikaya. 

“Kami tidak akan pernah membiarkan aktivitas spionase dilakukan di dalam perbatasan negara kami.”

BACA JUGA:  Dapat Ancaman Terkait Perang Israel-Hamas, Inggris Perketat Keamanan Anggota Parlemen

Belum diketahui apakah ada tuntutan yang diajukan dan pihak berwenang tidak memberikan informasi tambahan.

Bulan lalu, tujuh orang lainnya, termasuk detektif swasta, ditangkap atas dugaan serupa. 

BACA JUGA:  Israel dan Hamas Bersedia Menghentikan Perang Selama Ramadan Jika Capai Kesepakatan

Dan pada awal Januari, 34 orang juga ditahan polisi Turki karena dicurigai menjadi mata-mata Israel.

Para tersangka yang ditangkap pada bulan Januari dituduh berencana melakukan kegiatan yang mencakup pengintaian dan “mengejar, menyerang, dan menculik” warga negara asing yang tinggal di Turki.

Saat itu, Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc mengatakan sebagian besar tersangka didakwa melakukan “spionase politik atau militer” atas nama intelijen Israel.

Anadolu Agency yang dikelola pemerintah, mengutip pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya, mengatakan mereka yang ditahan pada hari Selasa termasuk seorang mantan pegawai negeri yang saat ini bekerja sebagai detektif swasta yang diduga dilatih oleh Mossad di Beograd, Serbia. 

Dia mengumpulkan informasi tentang perusahaan dan individu di Timur Tengah, dan bahkan memasang alat pelacak di kendaraan orang-orang yang menjadi sasaran intelijen Israel, kata Anadolu.

Turki dan Israel telah menormalisasi hubungan pada tahun 2022 dengan mengangkat kembali duta besar setelah ketegangan selama bertahun-tahun. 

Namun hubungan tersebut dengan cepat memburuk setelah perang Israel-Hamas, dengan Ankara menjadi salah satu kritikus paling keras atas tindakan militer Israel di Gaza. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
israel   turki   mata-mata   perang   informasi   intelijen  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co