GenPI.co - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan menandatangani perjanjian keamanan bilateral dengan Jerman dan Prancis pada hari Jumat.
Dilansir AP News, Kyiv berupaya untuk menopang dukungan Barat hampir dua tahun setelah Rusia melancarkan perang skala penuh.
Pemimpin Ukraina tersebut akan bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin dan melanjutkan ke Paris untuk bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Perjanjian keamanan bilateral dan dukungan jangka panjang ini mengikuti perjanjian keamanan antara Ukraina dan Inggris yang ditandatangani ketika Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengunjungi Kyiv bulan lalu. Kesepakatan itu mencakup 10 tahun ke depan.
Zelenskyy pada hari Sabtu akan melanjutkan Konferensi Keamanan Munich, pertemuan tahunan para pejabat tinggi keamanan dan kebijakan luar negeri, di mana ia merencanakan pertemuan antara lain dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris.
Ukraina telah bersikap defensif dalam perang tersebut, karena terhambat oleh persediaan amunisi yang rendah dan kekurangan personel.
Meskipun Ukraina terus melakukan serangan di belakang garis depan yang sebagian besar bersifat statis sepanjang 1.500 kilometer (930 mil).
Sekutu-sekutu Eropa dalam beberapa hari terakhir telah mengajukan banding ke Kongres AS untuk menyetujui paket yang mencakup bantuan untuk Ukraina.
Jatah USD 60 miliar yang sebagian besar akan disalurkan ke entitas pertahanan AS untuk memproduksi rudal, amunisi, dan perangkat keras militer lainnya yang dikirim ke medan perang.
Scholz melakukan perjalanan ke Washington seminggu yang lalu untuk menggarisbawahi pentingnya pencairan dana AS.
Setelah bertemu dengan Presiden Joe Biden, dia berkata, “Kita tidak boleh bertele-tele: dukungan dari Amerika Serikat sangat diperlukan untuk pertanyaan apakah Ukraina akan mampu mempertahankan diri.”
Jerman kini menjadi pemasok bantuan militer terbesar kedua ke Ukraina setelah AS, dan Scholz baru-baru ini menyerukan negara-negara Eropa lainnya untuk meningkatkan pengiriman senjata.
Zelenskyy telah melakukan satu kunjungan sebelumnya ke Berlin sejak invasi Rusia pada Februari 2022, pada Mei tahun lalu.
Perjalanan hari Jumat ini akan menjadi perjalanan ketiganya ke Paris sejak invasi, setelah kunjungan pada bulan Februari dan Mei 2023. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News