GenPI.co - Amerika Serikat pada Senin (19/12) angkat bicara mengenai wabah Covid-19 yang saat ini kembali mengamuk di China.
Melalui juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, Paman Sam berharap Negeri Tirai Bambu dapat mengatasi kondisi itu.
Pasalnya menurut dia jumlah virus tersebut menjadi perhatian global karena ukuran ekonomi China.
"Korban virus menjadi perhatian seluruh dunia mengingat ukuran PDB China, mengingat ukuran ekonomi China," kata Price dalam pengarahan harian di Departemen Luar Negeri, dikutip dari Reuters.
Dia mengatakan, tidak hanya baik bagi China untuk berada dalam posisi yang lebih kuat vis-a-vis Covid tetapi juga baik untuk seluruh dunia.
Price melanjutkan, setiap kali menyebar, virus itu berpotensi bermutasi dan menimbulkan ancaman di mana-mana.
"Kami telah melihat bahwa selama banyak permutasi berbeda dari virus ini dan tentu saja alasan lain mengapa kami begitu fokus membantu negara-negara di dunia mengatasi Covid," katanya.
China melaporkan kematian terkait Covid pertamanya dalam beberapa minggu pada hari Senin.
Laporan itu muncul di tengah meningkatnya keraguan akan penghitungan resmi itu mengingat langkag pemerintah melonggarkan kontrol anti-virus yang ketat.
Dua kematian pada Senin adalah yang pertama dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional (NHC) sejak 3 Desember.
Laporan itu muncul beberapa hari sebelum Beijing mengumumkan pencabutan pembatasan yang sebagian besar telah menahan virus selama tiga tahun tetapi memicu protes luas bulan lalu.
Rendahnya jumlah kematian sejak pembatasan dicabut pada 7 Desember tidak konsisten dengan pengalaman negara lain setelah langkah serupa.
Secara resmi China hanya menderita 5.237 kematian terkait Covid selama pandemi, termasuk dua kematian terakhir, sebagian kecil dari 1,4 miliar populasinya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News