Covid-19 Kembali Mengamuk di China, Amerika Serikat Mulai Waswas

20 Desember 2022 11:25

GenPI.co - Amerika Serikat pada Senin (19/12) angkat bicara mengenai wabah Covid-19 yang saat ini kembali mengamuk di China.

Melalui  juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, Paman Sam berharap Negeri Tirai Bambu dapat mengatasi kondisi itu.

Pasalnya menurut dia jumlah virus tersebut menjadi perhatian global karena ukuran ekonomi China.

BACA JUGA:  China Longgarkan Aturan Nol Covid-19, WHO Malah Lontarkan Peringatan Mengerikan

"Korban virus menjadi perhatian seluruh dunia mengingat ukuran PDB China, mengingat ukuran ekonomi China," kata Price dalam pengarahan harian di Departemen Luar Negeri, dikutip dari Reuters.

Dia mengatakan, tidak  hanya baik bagi China untuk berada dalam posisi yang lebih kuat vis-a-vis Covid tetapi juga baik untuk seluruh dunia.

BACA JUGA:  Ancaman 1 Juta kematian di China Karena Covid-19 pada 2023 Mendatang

Price melanjutkan,  setiap kali menyebar, virus itu berpotensi bermutasi dan menimbulkan ancaman di mana-mana. 

"Kami telah melihat bahwa selama banyak permutasi berbeda dari virus ini dan tentu saja alasan lain mengapa kami begitu fokus membantu negara-negara di dunia mengatasi Covid," katanya.

BACA JUGA:  Gelombang Covid-19 Menghantam Keras, Kota-kota Besar China Kelimpungan

China melaporkan kematian terkait Covid pertamanya dalam beberapa minggu pada hari Senin.

Laporan itu muncul di tengah meningkatnya keraguan akan penghitungan resmi itu mengingat langkag pemerintah melonggarkan kontrol anti-virus yang ketat.

Dua kematian pada Senin adalah yang pertama dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional (NHC) sejak 3 Desember.

Laporan itu muncul  beberapa hari sebelum Beijing mengumumkan pencabutan pembatasan yang sebagian besar telah menahan virus selama tiga tahun tetapi memicu protes luas bulan lalu.

Rendahnya jumlah kematian sejak pembatasan dicabut pada 7 Desember tidak konsisten dengan pengalaman negara lain setelah langkah serupa. 

Secara resmi China hanya menderita 5.237 kematian terkait Covid selama pandemi, termasuk dua kematian terakhir, sebagian kecil dari 1,4 miliar populasinya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co