GenPI.co - NASA berkomitmen meluncurkan wahana ruang angkasa untuk menemukan asteroid berbahaya. Hal itu dilakukan organisasi antaraksi Amerika Serikat itu setelah kehilangan pandangan dengan asteroid berukuran besar pada musim panas ini.
Dilansir dari laman buzzfeed news, Selasa (24/9), wahana antariksa itu dijadwalkan akan siap pada tahun 2025 dan mendapat dana $ 500 hingga $ 600 juta atau Rp 7-8 miliar dari Kongres Amerika Serikat. Wahana itu diberitakan harus mampu mendeteksi 90% dari semua batu ruang angkasa yang mengancam Bumi.
Baca juga:
Pertama Kali, 2 Badan Antariksa Coba Belokkan Asteroid dari Bumi
Apa Jadinya Jika Asteroid ‘Aphopis’ Benar-benar Tabrak Bumi?
Pada bulan Juli, sebuah asteroid besar melintas begitu dekat dengan bumi Jaraknya sekitar 41.000 mil dari planet ini dan merupakan jarak terdekat dalam standar astronomi.
Asteroid tersebut dideteksi hanya 24 jam sebelum melintas oleh sebuah observatorium kecil di Brazil. Sebagaimana diberitakan BuzzFeed pekan lalu, hal tersebut kemudian memunculkan sangsi dari banyak pihak terhadap kemampuan kemampuan AS mendeteksi asteroid.
"Yang ini menyelinap ke arah kami dan ini adalah kisah yang menarik karena keterbatasan jaringan survei kami saat ini," tulis Lindley Johnson, perwira pertahanan planet NASA, dalam email internal beberapa hari setelah acara.
Keputusan peluncuran satelit pendeteksi ancaman asteroid itu diumumkan oleh administrator asosiasi NASA Thomas Zurbuchen pada pertemuan komite penasihat sains. Hal itu mengakhiri kebuntuan 15 tahun dengan Kongres, yang meminta survei asteroid berukuran lebih dari 460 kaki pada tahun 2005.
NASA berencana untuk meluncurkan misi uji coba Asteroid Redirection Double (DART) prototipe asteroid-membelokkan pada tahun 2021, yang bertujuan menabrak "moonlet" yang lebih kecil dari Didymos asteroid ganda. Moonlet sekitar 525 kaki, kira-kira ukuran asteroid sekarang dilihat sebagai yang paling mungkin menabrak Bumi saat ini.
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News