GenPI.co - Teleskop Luar Angkasa James Webb telah melakukan pengamatan yang luar biasa tentang sebuah planet ekstrasurya yang berjarak 700 tahun cahaya dari matahari.
Melansir Nature.com, Rabu (23/11), pengamatan baru planet asing yang disebut WASP-39b itu mengungkapkan awan yang tidak merata
Terdeteksi pula reaksi kimia yang menarik di atmosfernya, dan petunjuk tentang pembentukannya.
Pembacaan baru dari Webb memberikan menu lengkap atom, molekul, dan bahkan tanda-tanda kimia aktif dan awan, menurut siaran pers NASA.
Planet ekstrasurya WASP-39b mengorbit bintang di konstelasi Virgo. Pada bulan Agustus, Webb mendeteksi tanda-tanda karbon dioksida di atmosfer planet di luar tata surya kita.
Raksasa gas ini memiliki massa sekitar sepertiga massa Jupiter dan komposisinya lebih mirip dengan Saturnus.
"Kami mengamati planet ekstrasurya dengan beberapa instrumen yang, bersama-sama, memberikan spektrum inframerah yang luas dan sejumlah besar sidik jari kimia yang tidak dapat diakses sampai (misi ini)," kata Natalie Batalha, seorang astronom di University of California, Santa Cruz dikutip mengatakan dalam siaran pers.
Batalha berkontribusi dan membantu mengoordinasikan penelitian baru. "Data seperti ini adalah pengubah permainan."
Para astronom menggunakan tiga instrumen mereka. Mereka dapat mengamati cahaya dari bintang planet saat disaring melalui atmosfer WASP-39b, sebuah proses yang dikenal sebagai spektroskopi transmisi, lapor Nature.com.
Tim yang terdiri lebih dari 300 astronom diizinkan mendeteksi air, karbon monoksida, natrium, kalium, dan lainnya di atmosfer planet, selain karbon dioksida.
Di antara pengungkapan yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah deteksi pertama sulfur dioksida (SO2) di atmosfer planet ekstrasurya, sebuah molekul yang dihasilkan dari reaksi kimia yang dipicu oleh cahaya berenergi tinggi dari bintang induk planet tersebut.
Shang-Min Tsai, seorang peneliti di University of Oxford di Inggris dan penulis utama makalah menjelaskan asal sulfur dioksida di atmosfer WASP-39 b.
"Ini adalah pertama kalinya kami melihat bukti nyata fotokimia - reaksi kimia yang diprakarsai oleh cahaya bintang yang energik - di planet ekstrasurya,” ucap Tsai dalam siaran persnya.
Dia menambahkan bahwa dirinya melihat ini sebagai pandangan yang sangat menjanjikan untuk memajukan pemahaman tentang atmosfer planet ekstrasurya dengan dengan misi tersebut.
Namun, planet ekstrasurya tidak akan pernah bisa mendukung kehidupan seperti yang kita ketahui.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News