GenPI.co - Kelompok HAM Iran pada Sabtu (19/11) menyebut pasukan keamanan negara telah menewaskan sebanyak 47 anak. dalam protes antihijab yang tengah berkecamuk.
Kematian anak-anak itu menjadi bagian dari total keseluruhan korban tewas yang mencapai 378 orang di seluruh negeri.
"Setidaknya 378 pengunjuk rasa, termasuk 47 anak-anak, telah dibunuh oleh pasukan penindas sejak 16 September," kata direktur HAM Iran Mahmood Amiry-Moghaddam kepada AFP.
Angka tersebut merupakan peningkatan 36 sejak kelompok yang berbasis di Norwegia mengeluarkan korban sebelumnya pada hari Rabu.
Jumlah itu termasuk setidaknya 123 orang tewas di provinsi Sistan-Baluchistan, di perbatasan tenggara Iran dengan Pakistan.
Selain itu, 40 orang di provinsi Kurdistan dan Teheran, dan 39 di provinsi Azerbaijan Barat.
HAM Iran memperingatkan bahwa rezim negara itutelah meningkatkan "kampanye penyebaran kebohongan" menjelang pertemuan Dewan HAM PBB minggu depan.
"Mereka memiliki dua tujuan dengan mengaitkan pembunuhan para pengunjuk rasa dengan kelompok teroris seperti ISIS ," kata Amiry-Moghaddam, mengacu pada kelompok Negara Islam.
Rezim Iran juga dituding ingin menggunakannya sebagai alasan untuk penggunaan peluru tajam secara lebih luas
Iran dicengkeram oleh protes yang meletus atas kematian Amini pada 16 September 2022 silam.
Amini meninggal tiga hari setelah penangkapannya karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian ketat negara untuk perempuan.
Protes dipicu oleh kemarahan atas aturan berpakaian bagi perempuan, tetapi telah berkembang menjadi gerakan luas melawan teokrasi yang telah memerintah Iran sejak revolusi 1979.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News