Sungguh Sadis, Perawat ini Tega Membunuh 7 Bayi baru Lahir

11 Oktober 2022 09:25

GenPI.co - Seorang perawat bayi baru lahir dihadapkan ke pengadilan Inggris pada Senin (10/10, dengan dakwaan pembunuhan 7 bayi dalam perawatannya dan percobaan pembunuhan 10 lainnya.

Melansir AFP, Senin (10/10) perawat bernama Lucy Letby itu  telah membantah membunuh lima anak laki-laki dan dua perempuan, dan mencoba untuk membunuh lima anak laki-laki dan lima perempuan antara Juni 2015 dan Juni 2016.

Perawat berusi 32 tahun itu diduga telah melakukan pembunuhan di Rumah Sakit Countess of Chester, di Chester, barat laut Inggris, tempat dia bekerja.

BACA JUGA:  Berlian Merah Muda Langka Terjual Kepada Pembeli Misterius, Harganya Bikin Lemas

Membuka kasus penuntutan, pengacara Nick Johnson mengatakan bahwa kematian bayi baru lahir di rumah sakit sebanding dengan unit lain di seluruh negeri.

Tetapi lebih dari 18 bulan sejak Januari 2015 terjadi peningkatan "signifikan" dalam jumlah kematian dan keruntuhan bencana yang serius.

BACA JUGA:  Hujan Lebat Berhari-hari Bikin Sydney Tenggelam, Perintah Evakuasi Banjir Muncul

Konsultan khawatir karena bayi yang sekarat tiba-tiba memburuk. Beberapa yang pingsan tidak menanggapi pengobatan yang tepat.

“Sementara itu, bayi lain pingsan kemudian pulih secara dramatis, menentang pengalaman normal para dokter,” katanya kepada juri di Pengadilan Mahkota Manchester.

BACA JUGA:  Ngeri, Ilmuwan Italia Temukan Sampah Mikroplastik dalam ASI Manusia

Johnson menambahkan, para konsultan memperhatikan bahwa  kematian yang tidak dapat dijelaskan memang memiliki satu kesamaan.

"Kehadiran salah satu perawat bayi baru lahir dan perawat itu adalah Lucy Letby,” tudingnya.

Johnson mengatakan kematian dan pingsan terjadi pada shift malam ketika Letby sedang dalam shift, kemudian ketika dia pindah kerja pada siang hari.

Satu ulasan menunjukkan bahwa dalam 12 bulan dari pertengahan 2015, dua anak diracuni dengan insulin. 

"Satu-satunya kesimpulan yang masuk akal yang dapat ditarik adalah bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja,” tambahnya.

Johnson menolak kejadian tersebut sebagai kecelakaan, menggambarkan kematian semua 17 anak yang bersangkutan sebagai bukan tragedi yang terjadi secara alami.

"Mereka semua adalah pekerjaan, kami katakan, dari wanita di dermaga, yang kami katakan adalah kehadiran jahat yang konstan ketika keadaan menjadi lebih buruk dari 17 anak-anak ini," duga Johnson.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co