Taliban Kembali Mengingkari Janji, Perempuan Afghanistan Makin Babak Belur

28 Agustus 2022 14:10

GenPI.co - Taliban minggu ini kembali mengingkari janji kepada komunitas internasional yang membuat perempuan Afghanistan makin babak belur.

Melansir laman News18, rezim garis keras itu melarang mahasiswi Afghanistan yang terdaftar di universitas Kazakhstan dan Qatar untuk meninggalkan negara itu.

Mereka hanya  mengizinkan siswa laki-laki meninggalkan Afghanistan untuk melanjutkan studi mereka.

BACA JUGA:  Balita 3 Tahun Terbangun Ketika akan Dimakamkan, Tapi Kembali Meninggal

Taliban  memerintah Afghanistan berdasarkan interpretasi Islam garis keras sejak mengambil alih negara itu pada Agustus 2021 tahun lalu. 

Setelah mengambil tampuk kekuasaan, kelompok itu telah bertindak dengan cara yang membuat banyak orang takut bahwa Afghanistan sebagai sebuah negara telah runtuh.

BACA JUGA:  Petinggi Mossad Beri Ancaman Mengerikan, Iran Bisa Hancur

Wanita Afghanistan kini dilarang meninggalkan rumah mereka tanpa pendamping pria. 

Perempuan yang sebelumnya bekerja di posisi resmi telah dipaksa untuk mengirim laki-laki dari rumah mereka untuk mengambil alih peran tersebut. 

BACA JUGA:  PBB Kuak Kondisi Perempuan Afghanistan di Bawah Taliban, Sedih!

Pelajar perempuan di atas kelas enam tidak diperbolehkan pergi ke sekolah, perguruan tinggi atau universitas.

Para pemimpin Taliban juga telah meminta perempuan untuk menutupi diri mereka dengan burqa.

Aturan telah diberlakukan untuk memastikan pemisahan berbasis gender di sekolah-sekolah di seluruh Afghanistan.

Kasus pernikahan anak atau remaja muda di bawah 18 tahun yang dinikahkan dengan pria yang lebih tua juga telah dilaporkan dari Afghanistan. 

Kantor berita ANI melaporkan, beberapa pemimpin Taliban juga telah memberlakukan larangan penggunaan smartphone pada wanita.

Awal bulan ini, beberapa pejuang Taliban memukuli perempuan untuk membubarkan protes. 

Kala itu, beberapa lusin wanita meneriakkan 'Roti, pekerjaan dan kebebasan' berdemonstrasi di luar gedung kementerian pendidikan di Kabul.

Namun beberapa anggota Taliban datang dan menghentikan protes dengan menembakkan peluru tajam ke udara.

Mereka kemudian mengejar para demonstran itu sambil memukul mereka dengan popor senapan.

Lebih dari 18 juta perempuan Afghanistan terus menderita di bawah rezim Taliban.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co