GenPI.co - China tampaknya mulai mengamuk seusai Eropa membela Taiwan dan memberikan desakan kepada Negeri Tirai Bambu tersebut.
Hal tersebut terlihat dari tindakan China yang meminta Deng Li selaku Wakil Menteri Luar Negeri mereka untuk memanggil para duta besar negara-negara Eropa dan anggota Uni Eropa di Beijing.
Menurut laporan dari Reuters pada Jumat (5/8), pemanggilan tersebut dilakukan karena China ingin menyampaikan protes keras atas pernyataan bersama tentang Taiwan yang dilakukan Eropa.
Sekadar informasi, China menganggap para menteri luar negeri anggota kelompok tujuh negara (G7) dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan telah ikut campur dalam urusan internal negaranya.
G7 juga sempat menyatakan keprihatinannya atas tindakan ancaman China di Selat Taiwan sehingga meningkatkan tensi ketegangan di selat tersebut.
Selain itu, G7 juga mendesak China agar tidak mengubah status quo secara sepihak melalui tindakan kekerasan di Selat Taiwan dan menyelesaikan perbedaan dengan cara damai.
Pernyataan itu membuat Deng Li dengan sadar dan tegas, menuduh para menlu G7 dan Uni Eropa telah mendistorsikan fakta dalam mengeluarkan pernyataan bersama tentang Taiwan.
"Ini benar-benar tindakan campur tangan urusan internal China dan memberikan sinyal yang salah terhadap kelompok separatis kemerdekaan Taiwan. China dengan tegas menolak dan menyatakan protes keras," ujar Deng.
Tak hanya itu, Deng pun menyoroti keras manuver Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan.
Tak tanggung-tanggung, China menganggap hal tersebut sebagai bentuk pelanggaran keras terhadap kedaulatan dan integritas teritorial China.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News