Partai Demokrat Menjajaki Kemungkinan Memakzulkan Donald Trump

30 Agustus 2019 16:23

GenPI.co - Partai Demokrat Amerika Serikat pada hari Kamis (29/8) waktu setempat, mewacanakan menyelelidiki secara intensif terhadap perilaku Presiden Donald Trump. Hal ini landasan untuk memutuskan  apakah Trump akan diteruskan atau tidak hingga akhir tahun.

Perwakilan Partai Demokrat Ro Khanna, Wakil Ketua Kaukus Progresif 98-anggota Kongres, mengatakan kepada wartawan, banyak temuan mantan Penasihat Khusus Robert Mueller tentang hambatan yang kuat untuk memakzulkan presiden AS.

“Saya pikir akan sangat membantu jika kami dapat melewati prosesnya pada akhir tahun, sebelum musim politik benar-benar terjadi," kata Khanna dilansir dari Reuters.

Baca juga:

Simbol Kelompok Rasis Kulit Putih Jadi Logo Kampanye Donald Trump

Trump Diam Kala Melania Terpotret Seolah Hendak Mencium PM Kanada

Dia merujuk pada kontes pencalonan presiden yang dimulai awal tahun depan, dimulai dengan kaukus Iowa pada 3 Februari. Saat ini sudah ada 20 orang dari Partai Demokrat bersaing masuk ke nominasi untuk menghadapi Trump dalam pemilihan November 2020.

Juru Bicara  Nancy Pelosi dan anggota Demokrat lainnya lebih moderat berhati-hati dalam melakukan pemakzulan di tengah jajak pendapat.  Sebab hal itu dikhawatirkan bisa jadi memunculkan  antusiasme dan dukungan bagi Trump.

Saat ini, sedikitnya ada 127 anggota Demokrat dari 235, telah mendaftarkan dukungan mereka untuk proses pemakzulan. Setidaknya 218 suara diperlukan untuk menyetujui tuntutan resmi.

Sementara Ketua Komite Kehakiman House Jerrold Nadler telah mengadakan serangkaian audiensi tentang Trump dan telah meneliti kontak kampanye presidennya 2016 dengan para operator Rusia .

Beberapa temuan menunjukkan bahwa Moskow mencoba untuk mempengaruhi pemilihan AS saat itu. Diduga ada ada oknum dari Rusia telah mendukung Trump dengan menyebarkan perpecahan politik di AS.

Terkait hal itu, Trump telah membantah  berulang kali. Ia menilai bahwa penyelidikan soal kampanye dan tindakannya yang memihak Rusia selama menjabat sejak 2017 adalah tindakan untuk mencari kesalahannya .

Video heboh hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: Winento

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co