Pemimpin Iran: Memerangi Zionis Sama Pentingnya dengan Haji

10 Juni 2022 09:25

GenPI.co - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada hari Rabu (8/9) bahwa memerangi Zionis adalah bagian penting dari ibadah Haji ke Mekah.

Dilansir dari Kantor Berita Fars, Kamis (9/6), hal itu dikatakan Khamenei  ketika bertemu pejabat Iran yang mengatur ibadah Haji.

“Mengungkap plot dan konspirasi Zionis adalah salah satu tugas penting dalam haji,” kata Khamenei.

BACA JUGA:  Jet Tempur Israel dalam Mode Perang, Targetnya Nuklir Iran

Khamenei juga mengecam Kesepakatan Abraham, yang dalam beberapa tahun terakhir menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab.

“Pemerintah Arab dan non-Arab yang bergerak menuju normalisasi hubungan mereka dengan rezim Zionis,” kata dia.

BACA JUGA:  Terkuak Cara Curang Tim Donald Trump Kalahkan Biden di Georgia

Menurut Khamenei, hal tersebut  bertentangan dengan keinginan negara mereka dan hanya untuk keinginan Amerika Serikat. 

“Kita tahu bahwa interaksi ini tidak akan membawa apa-apa selain eksploitasi di tangan penguasa. Rezim Zionis,” katanya, merujuk pada Israel.

BACA JUGA:  Keseriusan Israel ingin Membinasakan Iran, Sebegini Persiapannya

Bahasan mengenai Haji dilanjutkan Ali Khamenei di Twitter, sebelum meluncurkan omelannya terhadap orang-orang Yahudi, Israel dan negara-negara Arab yang memiliki hubungan dengan Yerusalem.

“Zionisme adalah wabah yang jelas bagi dunia Islam. Zionis selalu menjadi wabah, bahkan sebelum mendirikan rezim Zionis yang curang,” tulis Khamenei. 

Dia meminta negara-negara Muslim menentang normalisasi hubungan dengan Zionis, mengepalkan tangan \dan meneriakkan slogan-slogan menentang negara-negara yang mencari normalisasi. 

“Rezim Zionis mengeksploitasi negara-negara ini. Mereka tidak menyadarinya, tapi kami berharap mereka menyadarinya sebelum terlambat,” kata Khamenei.

Kesepakatan itu menormalkan hubungan antara Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Arab Saudi yang menjadi musuh regional Iran, dipandang memberikan persetujuan untuk proses tersebut. 

Maroko dan Sudan mengikuti dalam normalisasi hubungan dengan Israel, ketika sikap Timur Tengah terhadap negara Yahudi mengalami pergeseran.

Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, tetapi hubungan rahasia telah menghangat dalam beberapa tahun terakhir.

Hal itu karena putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, semakin melihat Israel sebagai mitra strategis dalam perang melawan pengaruh Iran di wilayah tersebut.

Laporan terbaru mengatakan Yerusalem dan Riyadh mengadakan pembicaraan tentang hubungan ekonomi dan pengaturan keamanan.

Presiden AS Joe Biden juga dikabarkan berusaha untuk mengunjungi Israel dan Arab Saudi bulan depan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co