Bisa-bisanya Pilot ini Tertidur Kala Mengendarai Pesawat

31 Mei 2022 06:25

GenPI.co - Seorang pilot yang bekerja untuk salah satu maskapai utama Italia telah dipecat setelah ia diduga tertidur ketika sedang mengendarai pesawat.

Tindakan ceroboh sang pilot sempat memicu peringatan teror oleh pihak berwenang Prancis. 

Dilansir dari Daily Star, Senin (30/5), pengontrol lalu lintas tidak dapat berkomunikasi dengan pesawat selama sekitar 10 menit.

BACA JUGA:  Iran Menebar Kengerian, Pangkalan Bawah Tanah dengan 100 Drone

Akibatnya, pejabat berwenang Prancis menyiapkan dua jet tempur untuk pengawasan. 

Selain itu, pihak berwenang di Prancis juga memperingatkan para pejabat Italia bahwa pembajakan teroris mungkin sedang berlangsung di pesawat itu. 

BACA JUGA:  Di Desa Hantu ini, Waktu Berhenti di Tahun 1943

Pilot tersebut bertanggung jawab atas penerbangan penumpang maskapai Italia  ITA Airlines AZ609 dari New York ke Roma. 

Pada awalnya, pilot mengeklaim bahwa ada kerusakan pada peralatan yang menyebabkan dia tidak dapat berkomunikasi dengan pengontrol lalu lintas. 

BACA JUGA:  Kunjungi Garis Depan Pertempuran, Presiden Ukraina Pecat Bawahan

Namun, setelah penyelidikan internal, ITA Airways menemukan ketidakkonsistenan  dalam cerita sang kapten.

Menurut Daily Star , Sang pilot dan juga kopilot telah tidur siang dalam protokol "tes terkontrol" sementara Airbus 330 dalam mode autopilot.

Hal ini mengakibatkan pemadaman komunikasi yang menarik perhatian dari kontrol darat. 

Pihak berwenang Italia menghubungi komando pusat ITA Airways yang kemudian mencoba menghubungi pilot.

Sang pilot awalnya dikontak ama dengan ponsel satelit dan kemudian melalui pesan di ACARS - sistem tautan data digital untuk transmisi pesan antara pesawat dan stasiun darat. 

Upaya komunikasi terus-menerus gagal selama lebih dari 10 menit, setelah itu pilot kemudian merespons. 

Setelah insiden itu, Michele Anzaldi, seorang anggota parlemen kiri-tengah Italia, menyerukan permintaan maaf resmi dari ITA. 

Melalui Twitter, Anzaldi menyebut insiden itu "sangat serius" dan mengatakan bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk menjamin bahwa ini tidak akan pernah terjadi lagi. 

“Maskapai penerbangan harus meminta maaf kepada para penumpang,” tambahnya. 

Disebutkan, sejak kejadian itu sang pilot dipecat. Penerbangan dilakukan dengan autopilot, terbang dengan kecepatan dan ketinggian normal, dan tidak pernah menyimpang dari rutenya. 

“Keselamatan penumpang tidak pernah dikompromikan,” kata juru bicara maskapai kepada The Telegraph. 

Dalam sebuah pernyataan, maskapai menekankan bahwa keselamatan penerbangan selalu terjamin, berkat teknologi tinggi di dalam pesawat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co