GenPI.co - Ada sebuah desa hantu di Inggris bernama Tyneham, di mana waktu berhenti di tahun 1943.
Desa terpencil yang berlokasi di antara dua punggung bukit Purbeck Hills itu ditinggalkan oleh penduduknya sebelum malam Natal.
Melansir The Mirror, Minggu (29/5), sekitar 225 penduduk mengungsi dari Tyneham lantaran diambil alih untuk dijadikan kamp militer ketika Perang Dunia II berkecamuk.
Padahal, desa ini memiliki sejarah yang kaya dan telah digunakan oleh berbagai peradaban selama bertahun-tahun.
Bukti aktivitas manusia di daerah itu berasal dari zaman besi dan tanda-tanda kehadiran Romawi juga ditemukan.
Bahkan bangunan Gereja St. Mary di Tyneham berasal dari abad ke-15.
Ketika penduduk mengungsi dari Tyneham pada tahun 1943, seorang dari antara mereka meninggalkan pesan di pintu gereja untuk pasukan yang datang.
"Tolong perlakukan gereja dan rumah dengan hati-hati; kami telah menyerahkan rumah yang telah didiami selama beberapa generasi untuk membantu memenangkan perang untuk membebaskan manusia,” bunyi pesan tersebut.
Warga itu mengatakan bahwa kelak mereka semua akan kembali ke Tyneham.
Terlepas dari harapan untuk pulang ke rumah, penduduk desa nyatanya tidak akan pernah menginjakkan kaki di Tyneham lagi.
Setelah perang berakhir, beberapa pengungsi Tyneham menetap di rumah-rumah yang baru dibangun di Wareham yang berjarak sekitar enam mil jauhnya.
Akan tetapi beberapa warga melakukan protes dengan penduduk desa menuntut hak untuk kembali ke Tyneham.
Sebuah penyelidikan publik didirikan pada tahun 1948 yang menyelesaikan masalah tersebut.
Diputuskan bahwa pesanan pembelian wajib akan dikeluarkan untuk tanah tersebut dan Tyneham tetap berada di bawah kepemilikan Kementerian Pertahanan Inggris.
Pada tahun-tahun selanjutnya, ada upaya-upaya untuk memulangkan orang-orang Tyneham ke kampung halamannya, tapi tidak berhasil.
Pada tahun 1967, Kementerian PU Inggris merobohkan sebagian besar bangunan tempat tinggal abad ke-14 di desa itu.
Saat ini Tyneham tersebut masih kosong tetapi memiliki beberapa bangunan yang masih utuh.
Tyneham juga terbuka untuk umum dan menarik pengunjung setiap tahun yang ingin melihat seperti apa kehidupan pada tahun 1943 ketika desa itu dievakuasi.
Sekolah desa, yang ditutup bahkan sebelum warga dievakuasi, telah dilestarikan sebagai museum.
Demikian juga Gereja St Mary tetap di Tyneham dan bertindak sebagai museum hidup untuk mengenang kisah desa tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News