GenPI.co - Raksasa makanan cepat saji Amerika McDonald's pada Senin (16/5) memutuskan keluar dari pasar Rusia sepenuhnya.
Sebelumnya, McDonald's telah menutup 850 cabangnya di Rusia ketika Moskow menginvasi Ukraina.
“Setelah lebih dari 30 tahun beroperasi di negara itu, McDonald's Corporation mengumumkan akan keluar dari pasar Rusia dan telah memulai proses untuk menjual bisnisnya di Rusia.” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
McDonald's adalah salah satu merek barat pertama yang dibuka di Rusia pada 1990-an.
Perusahaan tersebut telah membuka lapangan pekerjaan bagi 62 ribu orang di negeri beruang merah.
“Krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang di Ukraina, dan lingkungan operasi yang tidak terduga, telah membuat McDonald's menyimpulkan bahwa kepemilikan bisnis yang berkelanjutan di Rusia tidak lagi dapat dipertahankan, juga tidak konsisten dengan nilai-nilai McDonald's,” tambah pernyataan itu.
Langkah McDonald’s menarik diri dari Rusia diperkirakan diperkirakan akan merugikan perusahaan itu sekitar USD 1,4 miliar.
McDonald's adalah menjadi perusahaan kesekian yang mengonfirmasi bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk kembali karena perang berlarut-larut dan setelah terungkapnya kekejaman Moskow di Ukraina.
Sebelumnya pada hari Senin, pembuat mobil Prancis Renault juga mengumumkan telah menyerahkan aset Rusianya kepada pemerintah di Moskow.
Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina.
Tindakan itu memicu sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia dan memicu eksodus perusahaan asing termasuk H&M, Starbucks, dan Ikea.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News