GenPI.co - ISIS pada hari Kamis (26/4) mengeklaim bahwa Angkatan Udara Israel membantu Mesir membunuh seorang pemimpin jihadis lokal di Gurun Sinai Mesir pada bulan April.
Dalam surat kabar mingguan al-Naba, ISIS mengatakan Abu Omar al-Ansari, seorang pemimpin jihadis disebut Provinsi Sinai, dibunuh oleh "pesawat-pesawat Yahudi"
Peristiwa itu terjadi ketika tentara Mesir meluncurkan kampanye baru melawan kelompok itu.
Laporan itu mengatakan, jet dan pesawat tak berawak Israel telah mengintensifkan dukungan udara mereka untuk tentara Mesir.
Dukungan itu untuk melawan anggota kelompok jihad di bagian utara Semenanjung Sinai, dekat perbatasan dengan Jalur Gaza.
"Ini sangat membatasi kemampuan Mujahidin untuk bergerak dan bermanuver," kata seorang sumber keamanan seperti dikutip dalam publikasi ISIS.
Tidak jelas kapan atau di mana al-Ansari dibunuh.
Mesir sedang memerangi pemberontakan yang dipimpin oleh ISIS di Sinai yang meningkat setelah militer menggulingkan presiden pada 2013 lalu.
Kelompok tersebut sejak itu telah melakukan sejumlah serangan, terutama menargetkan pasukan keamanan Mesir dan orang-orang Kristen.
Pada hari Sabtu (27/4), tersangka kelompok ISIS meledakkan pipa gas alam di Sinai utara.
Sebelumnya pada tahun 2018, dilaporkan bahwa drone Israel, jet tempur, dan helikopter tempur melakukan lebih dari 100 serangan udara terhadap teroris yang berafiliasi dengan ISIS dekat perbatasan Israel.
Koordinasi keamanan antara Yerusalem dan Kairo diketahui dekat dan telah berlangsung selama 3 dekade , meskipun hubungan itu tidak populer di Mesir.
Mengutip New York Times, pesawat Israel sering tidak ditandai dan kadang-kadang menggunakan rute tidak langsung ketika membantu Mesir menyerang ISIS.
Siasat tersebut dilakukan untuk menjaga kedua pihak itu tetap tersembunyi.
Pejabat Israel dan Mesir telah menolak untuk mengonfirmasi atau mengomentari laporan tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News