Presiden Iran Beri Ultimatum Keras, Israel Bisa Ketar-ketir

18 April 2022 22:40

GenPI.co - Presiden Iran Ebrahim Raisi menyebutkan pihaknya bakal mengincar Israel jika negara itu melakukan "tindakan sekecil apa pun" yang mengusik Republik Islam.

Sebelumnya, Israel menyatakan pihaknya tidak akan terikat dengan perjanjian nuklir apa pun dengan Iran dan bisa mengambil tindakan unilateral terhadap situs nuklir Iran.

Israel juga diyakini sebagai satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah.

BACA JUGA:  Indonesia Kecam Kekerasaan Israel Terhadap Warga Palestina

"Rezim Zionis (Israel), kalian harus tahu jika kalian melakukan gerakan sekecil apa pun untuk menentang bangsa kami, maka angkatan bersenjata kami akan membidik jantung rezim Zionis," ujar Raisi dalam pidato di sebuah parade militer, dilansir dari Reuters, Senin (18/4/2022).

Iran juga telah menuduh Israel melakukan sejumlah serangan pada fasilitas terkait program tersebut dan membunuh beberapa ahli nuklirnya.

BACA JUGA:  Seruan Indonesia untuk PBB di Tengah Israel Menyerang Palestina

"Strategi kami adalah bertahan dan bukan menyerang. Tentara Iran menggunakan kesempatan sanksi dengan sangat baik untuk memperkuat dirinya, dan industri militer kami kini dalam kondisi terbaiknya," ungkap dia.

Sebagai informasi, helikopter beterbangan di udara dan para penerjun payung melayang turun ke lokasi parade di dekat makam Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri Iran.

BACA JUGA:  Jet Israel Membelah Langit, Milisi pro-Iran Jadi Sasaran Rudal

Rudal, kendaraan lapis baja, pesawat pengintai nirawak dan kapal selam kecil turut dipamerkan dalam parade militer Iran.

Diberitakan sebelumnya, Amerika Serikat dan Iran juga telah menggelar pembicaraan tak langsung lebih dari satu tahun untuk menyelamatkan pakta tersebut.

Washington keluar dari perjanjian itu pada 2018 dan menjatuhkan lagi sanksi terhadap Teheran.

Namun pembicaraan ditangguhkan bulan lalu karena sebuah isu yang menggantung, yakni apakah Amerika Serikat akan menghapus Garda Revolusi Islam dari daftar Organisasi Teroris Asing AS sesuai permintaan Iran.

Iran sebelumnya telah melanggar batas program nuklir dalam perjanjian itu.

Menurut pakta, negara itu harus membatasi program nuklirnya sebagai imbalan pencabutan sanksi ekonomi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co