GenPI.co - Seorang dokter yang kini menjadi imam telah mengajukan teori baru tentang kematian Yesus.
Dilansir dari Mirror, Sabtu (16/4), Pendeta Profesor Patrick Pullicino telah menulis sebuah makalah ilmiah yang mengeklaim bahwa Yesus mungkin benar-benar meninggal karena komplikasi dari bahu yang terkilir.
Dalam kisah sengsara berdasarkan Kitab Suci, Yesus beberapa kali terjatuh ketika Dia dipaksa untuk memikul salibnya yang berat.
Salib itu dibawa menaiki bukit yang dikenal sebagai Kalvari di Yerusalem, di mana Dia meninggal.
Pullicino, mantan konsultan ahli saraf di East Kent University Hospitals NHS Trust, berpendapat bahwa kesaksian tentang apa yang terjadi setelah kematian Yesus membuktikan teorinya.
Sepanjang sejarah, lukisan Yesus di kayu salib memperlihatkan luka tusukan di sisi tubuh-Nya.
Tikaman tombak itu dilakukan oleh seorang tentara Romawi yang menegaskan Yesus telah mati.
Dalam cerita, dari luka tersebut mengalir darah dan air.
Profesor pendeta Pullicino berpendapat ini pasti terjadi karena rongga antara tulang rusuk dan paru-paru telah dipenuhi darah.
Hal itu terjadi ketika bahu kanan Yesus yang terkilir menyebabkan pecahnya arteri.
Kain Kafan Turin yang terkenal, diklaim sebagai kain yang digunakan untuk membungkus tubuh Yesus, adalah dasar dari studi Pullicino.
Pengujian karbon pada 1980-an percaya bahwa kain kafan itu berasal dari periode abad pertengahan, sementara klaim tahun 2010 membantahnya dan mengatakan itu berasal dari zaman Yesus.
Jejak pria di kafan itu, kata Pullicino, memperlihatkan tanda-tanda bahu yang terkilir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News