GenPI.co - Rekaman video mengejutkan menunjukkan polisi di Shanghai bentrok dengan penduduk yang menolak mengikuti aturan Covid-19 China yang keras.
Jeritan dan teriakan terdengar saat sejumlah besar polisi berbaju hazmat putih menertibkan warga di sebuah kompleks perumahan.
Seorang pria dengan tangan terangkat, seolah menyerah, terlihat dibawa paksa oleh petugas.
“Ini Shanghai. Polisi menyerbu kompleks itu dan menyeret penduduk biasa keluar," terdengar suara di video tersebut.
Laporan dari South China Morning Post (SCMP) yang dikutip The Sun, Jumat (15/4) mengeklaim bahwa flat di kompleks Zhangjiang Nashi akan digunakan untuk isolasi karantina.
Penduduk diberitahu pada 14 April bahwa mereka harus pindah agar kediaman mereka bisa digunakan oleh pasien Covid-19.
Penyewa melakukan protes terkait tindaka tersebut, tetapi diseret oleh polisi.
"Mengapa Anda mengambil orang tua? Bebaskan orang tua," terdengar suara seseorang di tengah huru-hara itu.
Saat seorang pria sedang dibawa pergi, seorang wanita terdengar berteriak: "Saya mohon. Saya mohon."
Tindakan itu terjadi menyusul kematian seorang petugas kesehatan di Shanghai disalahkan pada kebijakan nol Covid-19 kota yang parah.
SCMP yang megutop pernyataan di akun Weibo melaporkan, Qian Wenxiong, 55, seorang kader dari Komisi Kesehatan Distrik Hongkou kota, meninggal pada Selasa (12/4) sore.
Shanghai sedang berjuang untuk menahan wabah dengan lebih dari 20.000 kasus Covid per hari dilaporkan selama setidaknya 10 hari belakang.
Pada 14 April, 27.719 kasus baru dilaporkan.
Sebagian besar dari 25 juta penduduk kota terjebak di rumah mereka karena kebijakan yang ketat
Banyak penduduk mengeluh kepada pejabat Partai Komunis setempat yang bertanggung jawab untuk menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Sejumlah percakapan telepon telah diposting secara online dengan pejabat lokal di kota yang mengungkapkan keputusasaan dan kelelahan mereka karena harus menerapkan kebijakan nol Covid-19.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News