Hacker Korea Utara Curi Kripto, Jumlahnya Bikin Tercengang

15 April 2022 12:25

GenPI.co - Pihak berwenang AS mengatakan, hacker Korea Utara bikin tercengang dengan aksi pencurian mata uang kripto senilai USD 620 juta bulan lalu.

Pihak berwenang AS pada Kamis (14/4) mengatakan bahwa  aksi kejahatan siber itu menargetkan pemain gim Axie Infinity yang populer.

Axie Infinity sendiri adalah  sebuah permainan di mana pemain dapat memperoleh kripto melalui gim atau memperdagangkan avatar mereka.

BACA JUGA:  Rudal Setan Korea Utara Bikin Ketar-ketir, Presiden Korsel Marah

Peretasan itu adalah salah satu yang terbesar yang menghantam dunia kripto, menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan di industri tersebut.

Pencurian bulan lalu itu terjadi hanya beberapa minggu setelah pencuri menghasilkan sekitar USD 320 juta dalam serangan serupa.

BACA JUGA:  Senjata Nuklir Korea Utara Menggeliat, AS Dibuat Panik!

"Melalui investigasi kami, kami dapat mengonfirmasi Lazarus Group dan APT38, pelaku cyber yang terkait dengan (Korea Utara), bertanggung jawab atas pencurian tersebut," kata FBI dalam sebuah pernyataan.

Lazarus Group menjadi terkenal pada tahun 2014 ketika dituduh meretas Sony Pictures Entertainment.

BACA JUGA:  Korea Utara Menebar Ancaman Maut, Waspadai Tanggal 15 April

AKsi itu dikatakan sebagai balas dendam untuk "The Interview," sebuah film satir yang mengejek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Program siber Korea Utara dimulai setidaknya pada pertengahan 1990-an dan telah berkembang menjadi unit perang siber berkekuatan 6 ribu orang.

Dikenal sebagai Biro 121, kelompok ini beroperasi dari beberapa negara termasuk Belarusia, Cina, India, Malaysia, dan Rusia, menurut laporan militer AS tahun 2020.

Peretas Korea Utara mencuri cryptocurrency senilai sekitar USD 400 juta melalui serangan siber pada outlet mata uang digital tahun lalu, platform data blockchain Chainalysis mengatakan pada bulan Januari.

Dalam kasus pencurian Axie Infinity, penyerang mengeksploitasi kelemahan dalam pengaturan yang dilakukan oleh Sky Mavis, perusahaan yang berbasis di Vietnam di belakang permainan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co