GenPI.co - Ada sinyal penting muncul setelah diplomat China melakukan pembicaraan telepon dengan pihak pemerintah Ukraina.
Ini bisa menjadi tanda Presiden Xi Jinping dapat segera berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia lebih dari sebulan yang lalu.
Dilansir dari Xinhua, Selasa (5/4), Menteri Luar Negeri Wang Yi menegaskan kembali keinginan China untuk gencatan senjata dalam pembicaraan Senin dengan mitra Ukraina Dmytro Kuleba.
Percakapan itu terjadi beberapa hari setelah para pemimpin Eropa mendesak Xi untuk melakukan upaya yang lebih besar untuk menghentikan serangan yang diprakarsai oleh mitra diplomatik dekatnya, Vladimir Putin.
Wang mencatat bahwa Xi telah "menjelaskan secara komprehensif" tentang perlunya dialog dan pembicaraan damai.
Akan tetapi diplomat China itu tidak membuat komitmen baru untuk menengahi konflik.
"China tidak mencari kepentingan geopolitik, juga tidak akan menonton acara tersebut dari jarak yang aman sambil duduk diam, atau menambahkan bahan bakar ke api," kata Wang.
Setelah video KTT Xi pada hari Jumat (1/4) dengan para pemimpin Uni Eropa, seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa panggilan telepon antara para pemimpin China dan Ukraina "selalu menjadi agenda."
China telah mendapat tekanan dari AS dan lainnya untuk mengambil garis tegas terhadap invasi.
Xi sendiri telah berbicara dengan para pemain kunci dalam perselisihan termasuk Putin dan Presiden AS Joe Biden, dia belum berbicara dengan Zelenskiy.
Zelensky mengatakan kepada Fox News pada hari Jumat bahwa Ukraina menginginkan China di antara penjamin keamanan untuk kesepakatan apa pun.
Hubungan dekat antara Beijing dan Moskow membuat China menjadi pemain penting dalam memastikan kesepakatan damai berlangsung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News