GenPI.co - Pihak Ukraina menuduh Rusia melakukan "pembantaian" di Bucha, yang kini menjadi salah satu kota mati di wilayah timur tersebut.
Di Bucha banyak mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan kota itu, yang berjarak 37 km dari ibu kota Kiev.
Berdasarkan gambar-gambar dari satelit juga menunjukkan adanya parit sepanjang 45 kaki (13,7 meter) yang digali di lahan gereja di mana kuburan massal ditemukan setelah pasukan Rusia meninggalkan Kota Bucha, Ukraina.
Sebuah kuburan massal di sebuah gereja masih terbuka, tangan dan kaki korban terlihat menyembul dari tanah liat merah yang ditumpuk di atasnya.
Perusahaan Amerika Serikat Maxar Technologies, yang mengumpulkan dan menerbitkan citra-citra satelit Ukraina, mengatakan tanda-tanda pertama penggalian kuburan massal di Gereja St. Andrew & Pyervozvannoho All Saints terlihat pada 10 Maret 2022.
"Liputan lebih mutakhir pada 31 Maret memperlihatkan kuburan itu dengan parit sepanjang 45 kaki di bagian barat daya lahan dekat gereja itu," demikian keterangan Maxar, dilansir dari Reuters, Senin (4/4/2022).
Namun, belum jelas pula apakah gambar-gambar yang disiarkan Maxar tersebut.
Sebelumnya, Wali Kota Bucha mengatakan 300 warganya telah tewas selama kota itu diduduki oleh Rusia.
Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut yang mengakibatkan banyak warga sipil menjadi korban.
Justru Rusia menyebutnya sebagai "provokasi" Ukraina.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News