GenPI.co - Pemerintahan Vladimir Putin di Rusia melalui propaganda TV negara mengeluarkan ancaman nuklir mengerikan yang bisa membawa kiamat ke dunia barat.
Mirror pada Kamis (23/3) melaporkan, ancaman tersebut menyebutkan bahwa perang dunia ketiga yang melibatkan senjata pemusnah massal itu akan terjadi jika NATO menempatkan pasukan penjaga perdamaian di Ukraina.
Olga Skabeyeva, pembawa acara 60 minutes di TV Rossiya 1 milik negara mengatakan risiko Jika anggota NATO mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina.
“Mereka harus memahami bahwa ini akan mewakili bentrokan langsung antara angkatan bersenjata Rusia dan NATO.Dan bagaimana tabrakan ini akan berakhir mungkin tidak perlu dijelaskan … ini disebut Perang Dunia Ketiga,” katanya.
TV pemerintah Rusia mengungkapkan kekhawatiran bahwa Polandia akan mencari mandat NATO untuk penjaga perdamaian.
Presenter TV Vyacheslav Nikonov mengklaim bahwa pengemudi truk Rusia yang terjebak di perbatasan telah melihat akumulasi pasukan Amerika dan Polandia.
“Bagi saya Polandia berusaha tidak hanya untuk memenuhi misi penjaga perdamaian, tetapi untuk mengintai wilayah yang mereka anggap milik mereka secara historis,” katanya.
Ancaman mengerikan ini datang empat minggu setelah invasi Rusia, ketika pasukan Putin terus membombardir Ukraina.
Meski kotanya porak-poranda, Kyiv masih bertahan dan belum dapat ditundukkan.
Moskow terus menutupi tingkat kerugiannya dalam perang, setelah tidak memperbarui jumlah kematian resminya dalam beberapa minggu.
Mereka juga melanjutkan dengan mengklaim Polandia akan mencari perampasan tanah, untuk merebut kembali wilayah Ukraina yang pernah menjadi bagian dari Polandia, seperti kota Lviv.
Meskipun ada ancaman untuk meningkatkan perang, invasi Rusia terus terhenti dan tersendat dalam menghadapi masalah logistik dan moral serta perlawanan besar dari Ukraina.
Laporan awal menunjukkan bahwa Kremlin bermaksud untuk mengambil Ukraina dalam 'invasi kilat' yang berlangsung beberapa hari.
Tapi sekarang, sebulan setelah invasi, anak buah Putin menemukan diri mereka bernegosiasi dengan pemerintah yang gagal mereka singkirkan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News