GenPI.co - Sosok Vladimir Putin diserang dari kubu internal, Rusia pun dalam kondisi bahaya.
Serangan yang diterima Vladimir Putin berupa bentuk teguran keras dari mantan pejabat tinggi di Kremlin, Rusia.
Menurut laporan dari Reuters pada Jumat (18/2), sosok yang memberikan serangan kepada Putin adalah Arkady Dvorkovich.
Arkady Dvorkovich menentang Putin untuk mundur dari invasi yang dia lakukan ke Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Akibat serangannya itu, Arkady Dvorkovich pun harus mundur dari jabatannya di yayasan bergengsi setelah dituduh sebagai 'pengkhianat bangsa'.
Sebelum memiliki jabatan di yayasan bergengsi, Arkady Dvorkovich pernah menjadi wakil perdana menteri dari 2012-2018.
Dirinya pernah menjadi salah satu tokoh paling senior Rusia yang mempertanyakan perang tersebut, ketika dia mengatakan kepada media Amerika Serikat pekan ini bahwa dirinya prihatin dengan warga sipil Ukraina.
Keberaniannya dalam bersuara lantang membuat seorang anggota parlemen senior dari partai berkuasa meminta Dvorkovich dipecat dan menuduhnya menjadi bagian dari 'tiang kelima' (gerakan bawah tanah) yang menggerogoti Rusia.
Usai dipecat, pria berusia 49 tahun itu langsung memimpin Yayasan Skolkovo, pusat inovasi dan teknologi di pinggiran Moskow yang disebut-sebut sebagai 'Lembah Silikon Rusia'.
Lalu pada Jumat (18/3), Yayasan Skolkova mengatakan dalam pernyataan resminya bahwa Dvorkovich telah memutuskan untuk mundur.
Hingga artikel ini dipublikasikan, Dvorkovich belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya.
Meskipun telah mengundurkan dari Yayasan Skolkova, Dvorkovich masih menjabat sebagai presiden Federasi Catur Internasional (FIDE).(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News