Korea Selatan Kirim Kabar Buruk ke Dunia soal Rudal Korea Utara

GenPI.co - Kantor kepresidenan Korea Selatan memberi kabar buruk untuk dunia soal Korea Utara akan segera menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) paling cepat pada Senin (14/3/2022).

Kantor Presiden Korsel Moon Jae-in, yang akan habis masa jabatannya, telah memberi tahu presiden terpilih Yoon Suk-yeol bahwa peluncuran uji coba rudal Korut sudah dekat.

Hal ini juga diberitakan media lokal Korsel surat kabar Chosun Ilbo yang mengutip seorang narasumber yang tidak mau disebutkan namanya.

BACA JUGA:  Amerika Serikat Pasang Badan di Irak, Iran Siap-siap Mati Kutu

"Kemungkinan uji coba rudal Korut itu disampaikan ketika penasihat keamanan nasional Korsel, Suh Hoon, pada Sabtu (12/3/2022) memberi tahu Yoon," demikian keterangan Chosun Ilbo, seperti dilansir dari Reuters, Senin (14/3/2022).

Sementara itu, juru bicara Yoon, Kim Eun-hye, mengatakan mungkin ada berbagai pengarahan tertutup untuk presiden terpilih tetapi tidak mengonfirmasi rincian tentang masalah keamanan yang dibahas.

BACA JUGA:  Tiga Negara Menyatakan Persatuan, Korea Utara di Ujung Tanduk

"Korea Selatan kini menanggapi situasi ini dengan serius terkait ancaman ICBM milik Korea Utara," terang media lokal tersebut.

Sebelumnya, Amerika Serikat dan Korsel pada Jumat (11/3/2022) mengumumkan Korut menggunakan ICBM terbesar yang pernah ada dalam dua peluncuran rudal baru-baru ini.

BACA JUGA:  Latihan di Korea Selatan, Ini Calon Lawan Timnas Indonesia U19

Korut melakukan itu dengan kedok persiapan peluncuran satelit.

Sistem rudal Korut, yang dikenal sebagai Hwasong-17, diresmikan pada parade militer di Pyongyang pada 2020 dan muncul kembali di pameran pertahanan pada Oktober 2021.

Yoon, yang terpilih sebagai presiden Korsel pekan lalu, telah mengisyaratkan sikap keras terhadap Pyongyang.

Sebelum pemilihan, Yoon turut memperingatkan adanya tekanan yang lebih kuat dari komunitas internasional jika Korea Utara menembakkan ICBM dengan kedok peluncuran satelit tersebut.

Adapun, ketegangan di semenanjung Korea juga telah meningkat di tengah tanda-tanda yang berkembang bahwa Pyongyang akan segera menindaklanjuti ancamannya untuk memulai kembali pengujian ICBM, sebuah pelanggar terhadap moratorium 2017 yang diberlakukannya sendiri.(*)