Pilot Rusia Memukul Presiden Vladimir Putin dengan Kata-katanya

15 Maret 2022 01:20

GenPI.co - Seorang pilot Rusia memukul Presiden Vladimir Putin dengan kata-katanya kepada penumpang pesawat yang dia kemudikan.

Melalui interkom pesawat sesaat sebelum lepas landas dia blak-blakan mengecam serangan Rusia terhadap Ukraina. 

Pengumuman yang disampaikan dalam bahasa Inggris dan Rusia iru kontan mendapat tepuk tangan dari penumpang.

BACA JUGA:  Ngeri! LeherJurnalis Top Kena Peluru di Ukraina, Tewas Seketika

Video pernyataan kapten itu  menjadi viral di media sosial. Banyak orang, termasuk diplomat Ukraina Olexander Scherba,membagi tayangan itu di Twitter pada Jumat (11/3) sembari  memberi hormat atas keberanian yang ditunjukkan oleh pilot.

Scherba memposting transkrip dari apa yang dikatakan pilot dalam pidatonya kepada para penumpang.

BACA JUGA:  Rusia Sewa Tentara Bayaran Suriah, Libya, Serbia! Segini Gajinya

“Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, ini kapten Anda yang berbicara. Selamat datang di Antalya. Terima kasih telah terbang bersama “Pobeda”. Juga, dari saya pribadi: perang dengan Ukraina adalah kejahatan,” ucap pilot pemberani itu.

BACA JUGA:  Serangan Rusia Makin Dekat ke Polandia, NATO bisa Terancam

Menurut Scherba, pilot itu bekerja untuk Pobeda, anak perusahaan maskapai penerbangan Rusia Aeroflot.

Seorang pengguna Twitter memuji sang pilot dengan mengatakan bahwa Rusia memerlukan sosok-sosok pemberani seperti itu.

Banyak komentar mengenai sang pilot diimbuhi dengan tagar  #StandWithUkraine

Namun, beberapa pengguna Twitter mengkhawatirkan keselamatan pilot.

 "Bahkan jika dia melarikan diri tanpa berniat untuk kembali, masih merupakan hal yang berani untuk dilakukan (karena saya yakin dia memiliki keluarga di rumah)," cuit seorang netizen.

Perang di Ukraina telah berlangsung selama hampir tiga minggu dan semakin hari semakin meningkat. 

Rusia, yang memiliki kekuatan secara numerik lebih unggul, memusatkan upayanya dalam merebut ibukota Kyiv. 

Namun menurut laporan berita, pasukan Rusia menghadapi perlawanan keras dari tentara Ukraina.

Invasi Rusia telah membuat lebih dari 2,5 juta orang melarikan diri melintasi perbatasan Ukraina dan menjebak ratusan ribu orang di kota-kota yang terkepung.

Ribuan orang telah tewas sejak 24 Februari lalu, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan apa yang disebutnya operasi militer khusus.

Agresi tersebut diklaim  untuk membersihkan Ukraina dari nasionalis dan Nazi yang berbahaya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co